Makassar: Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) diduga menjadi korban pemukulan oleh seniornya. Kejadian itu pun dilaporkan ke pihak kepolisian.
Orang tua korban, Mudzihra Nur, mengatakan anaknya MH dipukul karena masalah rambut. Namun, setelah hari kedua pengenalan budaya kampus (PBAK), korban disuruh berbaris bersama dengan mahasiswa baru lainnya.
"Tiba-tiba datang seniornya mau gunting rambutnya. Jadi mungkin karena anak saya tinggi dia refleks tahan tangan seniornya," kata Mudzihra di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu, 3 September 2022.
Senior tersebut merasa tersinggung, sehingga memanggil beberapa temannya dan terjadi pemukulan. Korban mengalami luka di bagian pelipis.
Baca: Dugaan Penganiayaan oleh Anggota TNI di Salatiga, Seorang Warga Tewas
"Sempat baku dorong. Di situ terjadi peristiwanya (pemukulan)," jelas Mudzihra.
Akibat peristiwa itu, orang tua korban yang tidak terima dengan perlakuan pelaku langsung melapor ke Polres Gowa. Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan hal itu ke pihak rektorat dalam hal ini Wakil Rektor III Universitas Negeri Islam Alauddin dan setuju untuk dibawa ke ranah hukum.
"Saya juga sudah lapor ke Warek III dan Pak Warek setuju untuk segera dilaporkan. Ini memang harus ditindaki yang seperti ini," ucapnya.
Makassar:
Mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Alauddin
Makassar (UINAM) diduga menjadi korban
pemukulan oleh seniornya. Kejadian itu pun dilaporkan ke pihak kepolisian.
Orang tua korban, Mudzihra Nur, mengatakan anaknya MH dipukul karena masalah rambut. Namun, setelah hari kedua pengenalan budaya kampus (PBAK), korban disuruh berbaris bersama dengan mahasiswa baru lainnya.
"Tiba-tiba datang seniornya mau gunting rambutnya. Jadi mungkin karena anak saya tinggi dia refleks tahan tangan seniornya," kata Mudzihra di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu, 3 September 2022.
Senior tersebut merasa tersinggung, sehingga memanggil beberapa temannya dan terjadi pemukulan. Korban mengalami luka di bagian pelipis.
Baca:
Dugaan Penganiayaan oleh Anggota TNI di Salatiga, Seorang Warga Tewas
"Sempat baku dorong. Di situ terjadi peristiwanya (pemukulan)," jelas Mudzihra.
Akibat peristiwa itu, orang tua korban yang tidak terima dengan perlakuan pelaku langsung melapor ke Polres Gowa. Selain itu, pihaknya juga telah melaporkan hal itu ke pihak rektorat dalam hal ini Wakil Rektor III Universitas Negeri Islam Alauddin dan setuju untuk dibawa ke ranah hukum.
"Saya juga sudah lapor ke Warek III dan Pak Warek setuju untuk segera dilaporkan. Ini memang harus ditindaki yang seperti ini," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)
