medcom.id, Medan: Tim gabungan terus bekerja keras melakukan identifikasi terhadap jenazah korban Hercules C-130. Tim minta waktu pada keluarga lantaran saat ini secara visual korban sulit dikenali.
"Beri waktu kita melakukan tugas identifikasi. Kita pahami bersama kondisi jenazah secara visual sulit kita kenali. Sehingga prosesnya harus lewat identifikasi," kata Kapusdokkes Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi di RSUP Adam Malik, Medan, Kamis (2/7/2015).
Untuk itu, Arthur menjelaskan tim harus melakukan identifikasi yakni dengan menyamakan antara data ante mortem yang sudah diberikan keluarga dengan jenazah.
"Hasil pemeriksaan antem mortem dan jenazah akan kita rekonsiliasikan. Ketika ada kecocokan maka kita nyatakan dia teridentifikasi," kata Arthur.
Tapi, lanjut Arthur, bila sulit diidentifikasi maka perlu proses lebih jauh yakni tes DNA. Dalam melakukan tes DNA tak semuanya berjalan cepat.
Apabila mudah, kata Arthur, dalam 2x24 jam jenazah sudah bisa diketahui identitiasnya. Tapi bila sulit akan memakan waktu lama.
"Artinya bahwa dengan proses DNA yang paling cepat adalah dua hari. Yang sulit bisa sampai satu minggu, satu bulan. Karena itu, mohon pemahaman karena prosesnya seperti itu," lanjut Arthur.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna yang sebelumnya berkunjung ke pos ante mortem yang berada di RSUP Adam Malik mengatakan hingga Rabu (1/7/2015) sudah ada 56 jenazah yang diidentifikasi.
Adapun, ke 56 itu didapat dari 91 jiwa yang berhasil didapat dari tempat kejadian di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Sementara masih ada 50 kantong lainnya yang berisi potongan.
Agus mengatakan jumlah penumpang seluruhnya ialah 133 penumpang dengan 12 kru dan 110 penumpang.
medcom.id, Medan: Tim gabungan terus bekerja keras melakukan identifikasi terhadap jenazah korban Hercules C-130. Tim minta waktu pada keluarga lantaran saat ini secara visual korban sulit dikenali.
"Beri waktu kita melakukan tugas identifikasi. Kita pahami bersama kondisi jenazah secara visual sulit kita kenali. Sehingga prosesnya harus lewat identifikasi," kata Kapusdokkes Mabes Polri Brigjen Arthur Tampi di RSUP Adam Malik, Medan, Kamis (2/7/2015).
Untuk itu, Arthur menjelaskan tim harus melakukan identifikasi yakni dengan menyamakan antara data ante mortem yang sudah diberikan keluarga dengan jenazah.
"Hasil pemeriksaan antem mortem dan jenazah akan kita rekonsiliasikan. Ketika ada kecocokan maka kita nyatakan dia teridentifikasi," kata Arthur.
Tapi, lanjut Arthur, bila sulit diidentifikasi maka perlu proses lebih jauh yakni tes DNA. Dalam melakukan tes DNA tak semuanya berjalan cepat.
Apabila mudah, kata Arthur, dalam 2x24 jam jenazah sudah bisa diketahui identitiasnya. Tapi bila sulit akan memakan waktu lama.
"Artinya bahwa dengan proses DNA yang paling cepat adalah dua hari. Yang sulit bisa sampai satu minggu, satu bulan. Karena itu, mohon pemahaman karena prosesnya seperti itu," lanjut Arthur.
Sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Agus Supriatna yang sebelumnya berkunjung ke pos ante mortem yang berada di RSUP Adam Malik mengatakan hingga Rabu (1/7/2015) sudah ada 56 jenazah yang diidentifikasi.
Adapun, ke 56 itu didapat dari 91 jiwa yang berhasil didapat dari tempat kejadian di Jalan Letjen Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara. Sementara masih ada 50 kantong lainnya yang berisi potongan.
Agus mengatakan jumlah penumpang seluruhnya ialah 133 penumpang dengan 12 kru dan 110 penumpang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
