Tangerang: Warga perumahan Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, mengaku telah terbiasa dengan keberadaan monyet ekor panjang yang mendiami area permukiman dan perkantoran wilayah setempat. Satwa tersebut telah ada sejak bertahun-tahun lalu.
"Mungkin migrasi dari Bogor atau dari mana. Sejak tahun 2000-an itu ada puluhan (monyet-monyet), sekarang mungkin sudah ratusan," ungkap Nahdi, 54, ketua RT 27 Blok 6 Perum Dinas Puspiptek, Tangerang Selatan, Kamis, 28 Januari 2021.
Menurut dia, kawasan Puspiptek baik perumahan dinas dan perkantoran banyak dipenuhi pepohonan besar dan rindang. Hal ini membuat binatang tersebut betah dan beranak-pinak.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo Dimulai Besok
"Ada banyak (monyet) tersebar di hutan-hutan. Kita sebenarnya juga suka memberi makan di tempat dia (monyet) biasa kumpul seperti di dekat tempat jajan dan pohon-pohon bambu depan gerbang," ucap dia.
Nahdi mengatakan penyerangan monyet terhadap balita pada Rabu, 27 Januari 2021, merupakan insiden ketiga dalam sepekan. Sebelumnya, ia juga mendapat informasi adanya penyerangan ke warga kampung di luar area Puspiptek.
"Sudah tiga kali. Penyerangan di Puspiptek satu, (kawasan) Sari Mulya, dan di belakang (perkampungan) dalam satu minggu. Saya lihat fotonya, yang menyerang itu monyetnya agak besar. Dulu pernah terlepas 5-6 monyet tapi kecil. Kalau yang ini besar. Pernah masuk ke dapur rumah, biasanya diusir juga pergi," terang Nahdi.
Tangerang: Warga perumahan Puspiptek, Tangerang Selatan, Banten, mengaku telah terbiasa dengan keberadaan
monyet ekor panjang yang mendiami area permukiman dan perkantoran wilayah setempat. Satwa tersebut telah ada sejak bertahun-tahun lalu.
"Mungkin migrasi dari Bogor atau dari mana. Sejak tahun 2000-an itu ada puluhan (monyet-monyet), sekarang mungkin sudah ratusan," ungkap Nahdi, 54, ketua RT 27 Blok 6 Perum Dinas Puspiptek, Tangerang Selatan, Kamis, 28 Januari 2021.
Menurut dia, kawasan Puspiptek baik perumahan dinas dan perkantoran banyak dipenuhi pepohonan besar dan rindang. Hal ini membuat binatang tersebut betah dan beranak-pinak.
Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 di Kulon Progo Dimulai Besok
"Ada banyak (monyet) tersebar di hutan-hutan. Kita sebenarnya juga suka memberi makan di tempat dia (monyet) biasa kumpul seperti di dekat tempat jajan dan pohon-pohon bambu depan gerbang," ucap dia.
Nahdi mengatakan penyerangan monyet terhadap balita pada Rabu, 27 Januari 2021, merupakan insiden ketiga dalam sepekan. Sebelumnya, ia juga mendapat informasi adanya penyerangan ke warga kampung di luar area Puspiptek.
"Sudah tiga kali. Penyerangan di Puspiptek satu, (kawasan) Sari Mulya, dan di belakang (perkampungan) dalam satu minggu. Saya lihat fotonya, yang menyerang itu monyetnya agak besar. Dulu pernah terlepas 5-6 monyet tapi kecil. Kalau yang ini besar. Pernah masuk ke dapur rumah, biasanya diusir juga pergi," terang Nahdi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)