Jakarta: Seorang perantau dari Tangerang, Fajar Adi Nugroho, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat keterangan bebas covid-19. Fajar kini harus menjalani karantina di rumah hantu yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.
Fajar pun mengaku takut dan tak nyaman dengan tempat karantina tersebut. Ia berpesan untuk semua orang agar tidak mudik. "Tetep disana aja dulu, jangan pulang dulu, daripada dikarantina kaya kita," pesan Fajar.
Fajar sudah tahu kalau pemerintah melarang mudik. Namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas.
Pemerintah Desa Sidomulyo di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memang sengajat menyiapkan rumah yang sudah lama tak dihuni dan dianggap angker untuk mengkarantina warga dari perantauan yang mudik Lebaran tahun ini.
"Rumah itu dipilih jadi tempat karantina untuk mencegah perantau mudik Lebaran, mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik," ujar Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali, Kamis, 29 April 2021.
Sawali mengatakan, pemerintah desa menerapkan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar covid-19 pada 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Sawali mengatakan, bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik. Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan bebas covid-19, maka wajib menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.
"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," katanya.
Jakarta: Seorang perantau dari Tangerang, Fajar Adi Nugroho, mengaku menyesal karena nekat pulang kampung tanpa membawa surat keterangan bebas covid-19. Fajar kini harus menjalani karantina di
rumah hantu yang disediakan oleh Pemerintah Desa Sidomulyo.
Fajar pun mengaku takut dan tak nyaman dengan tempat karantina tersebut. Ia berpesan untuk semua orang agar tidak
mudik. "Tetep disana aja dulu, jangan pulang dulu, daripada dikarantina kaya kita," pesan Fajar.
Fajar sudah tahu kalau pemerintah melarang mudik. Namun nekat pulang ke kampung melalui jalan tikus pada malam hari dan berhasil meloloskan diri dari pantauan petugas.
Pemerintah Desa Sidomulyo di Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, memang sengajat menyiapkan rumah yang sudah lama tak dihuni dan dianggap angker untuk mengkarantina warga dari perantauan yang mudik Lebaran tahun ini.
"Rumah itu dipilih jadi tempat karantina untuk mencegah perantau mudik Lebaran, mengingat pemerintah pusat sudah memberlakukan larangan mudik," ujar Kepala Desa Sidomulyo Moh. Sawali di Boyolali, Kamis, 29 April 2021.
Sawali mengatakan, pemerintah desa menerapkan kebijakan itu berdasarkan pengalaman tahun 2020. Menurut dia, warga Kecamatan Ampel yang pertama kali terpapar covid-19 pada 2020 berasal dari Desa Sidomulyo dan tidak ingin hal serupa terjadi pada masa mudik Lebaran tahun ini.
Sawali mengatakan, bahwa pemerintah desa sejak awal Ramadan sudah mengimbau warga yang merantau agar tidak mudik. Jika ada warga yang nekat mudik dan tidak bisa menunjukkan surat keterangan bebas covid-19, maka wajib menjalani karantina selama tujuh hari di lokasi yang sudah disiapkan.
"Hingga saat ini sudah ada dua orang perantau yang dikarantina di tempat yang disediakan itu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ACF)