TNI rutin melakukan patroli patok guna memastikan posisi batas negara tidak berubah (Foto:MetroTV)
TNI rutin melakukan patroli patok guna memastikan posisi batas negara tidak berubah (Foto:MetroTV)

TNI Rutin Patroli Patok Pastikan Keamanan Batas Negara di Papua

Gervin Nathaniel Purba • 23 November 2020 19:01
Merauke: TNI memiliki peran besar dalam menjaga wilayah perbatasan. Menjaga keamanan wilayah perbatasan Indonesia dengan negara tetangga menjadi sebuah tantangan besar dalam menjaga kedaulatan negara. 
 
TNI rutin melakukan patroli patok guna memastikan posisi batas negara tidak berubah. Patok merupakan tanda fisik batas negara yang sudah diatur dengan koordinat. Untuk memastikan keakuratan koordinat, TNI rutin berpatroli.
 
Pasukan TNI dari Ynif 125 Si'Mbisa melakukan patroli patok di wilayah Desa Kondo, Kabupaten Merauke, Papua. Patroli tersebut memeriksa patok batas negara antara Indonesia dengan Papua Nugini. Kegiatan itu disaksikan langsung eksklusif oleh tim Metro TV.

Jarak dari Desa Kondo menuju lokasi patok 27 kilometer. Perjalanan yang diikuti enam prajurit TNI cukup menantang. Mereka harus melewati hutan, rawa, dan sungai kecil.
 
Meskipun jaringan sinyal seluler sudah menjangkau beberapa wilayah perbatasan, ketika menuju tempat patok dari Desa Kondo, sinyal seluler tidak lagi terjangkau. Radio menjadi andalan para prajurit untuk berkomunikasi.
 
Para prajurit melakukan patroli dengan persenjataan lengkap. Begitu tiba di lokasi patok, mereka membentuk formasi siaga, dan seorang prajurit melakukan verifikasi koordinat.
 
Komandan Yonif 125 Si'Mbisa Letkol Inf Anjuanda Pardosi menjelaskan seputar batas-batas wilayah tersebut dengan Papua Nugini.
 
Di Kabupaten Merauke terdapat 62 patok. Sebagai informasi, patok merupakan tanda fisik batas negara. Sebulan lalu, pemerintah pusat membangun lagi 30 patok, sehingga total ada 92 patok saat ini.
 
Namun, masih ada 14 pos yang belum mendapatkan jaringan internet. Anjuanda berharap semua pos di wilayahnya sudah terjangkau jaringan internet untuk memperlancar komunikasi.
 
"Kami bangga bisa menjadi prajurit perbatasan. Dengan ini, kami bisa menunjukkan kepada masyarakat Papua bahwa kami hadir untuk mereka," kata Anjuanda, tegas.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan