Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthin Kuayo Pr (ANTARA/SAR Timika)
Administratur Keuskupan Timika Pastor Marthin Kuayo Pr (ANTARA/SAR Timika)

Situasi Intan Jaya Tak Kunjung Kondusif, Keuskupan Kirimkan Bantuan

Antara • 05 Maret 2021 10:00
Timika: Gereja Katolik Keuskupan Timika, Papua, hingga kini terus mengirimkan bantuan kemanusiaan berupa bahan pangan ke Bilogai, Kabupaten Intan Jaya, guna membantu warga yang mengalami kesulitan di wilayah itu.
 
Administratur Keuskupan Timika, Pastor Marthin Kuayo Pr, mengatakan pada Rabu, 3 Maret 2021, pihaknya telah mengirim 2.600 kilogram bahan kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, gula pasir, kopi, susu, minyak goreng, dan lainnya. Pengiriman bantuan menggunakan dua kali penerbangan pesawat Alda Air dari Timika.
 
"Bantuan yang kami kirimkan itu merupakan sumbangan dari umat di Timika dan PT Freeport Indonesia. Pekan sebelumnya kami juga sudah dua kali mengirim bantuan bahan pokok ke Intan Jaya. Saat ini masih tersedia stok barang cukup banyak di Kantor Keuskupan Timika, rencananya dilakukan pengiriman lagi pekan depan," kata Pastor Marthin, Jumat, 5 Maret 2021.

Sesuai laporan dari Pastor Yustinus Rahangiar Pr selaku Pastor Paroki Bilogai, Intan Jaya, saat ini warga dari kampung-kampung sekitar yang sebelumnya mengungsi ke kompleks gereja dan pastoran sudah kembali ke kampung mereka masing-masing.
 
Meski sudah kembali ke rumah masing-masing, warga tidak bisa pergi ke kebun karena takut menjadi korban tembak salah sasaran, baik oleh aparat keamanan maupun oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau yang disebut TPN-OPM.
 
Baca juga: Ancam Menembak, Pelaku Premanisme di Bali Diringkus
 
"Makanya bantuan yang dikirim dari Timika sangat mereka butuhkan untuk bisa bertahan dalam situasi yang serba tidak pasti sekarang ini. Setiap kepala keluarga dua hari sekali pergi mengambil bantuan di Pastoran Paroki Bilogai," tuturnya.
 
Menurut laporan Pastor Yustinus Rahangiar, situasi keamanan di Intan Jaya hingga kini belum sepenuhnya kondusif. Kondisi keamanan di sana sampai sekarang tidak menentu, kontak senjata antara aparat TNI-Polri dengan KKB bisa terjadi kapan saja dan masyarakat bisa mengungsi kapan saja.
 
"Pihak keamanan belum memberikan jaminan sampai kapan situasinya benar-benar bisa pulih kembali, sementara Pemerintah Daerah juga tidak bisa diharapkan untuk menjamin keamanan warganya. Dalam situasi yang tidak menentu ini, kami dari Gereja Keuskupan Timika akan terus mengirim bantuan sejauh umat mampu membantu," kata Pastor Marthin.
 
Beberapa kampung di Intan Jaya yang saat ini masyarakatnya mengungsi ke berbagai tempat, seperti di Mamba, lokasi terjadi penembakan terhadap seorang prajurit TNI dan tiga warga pada Februari lalu.
 
Kondisi serupa juga terjadi di Titigi dan Hitadipa, lokasi di mana terjadi penembakan terhadap seorang pendeta dan katekis pada Oktober 2020.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan