Ilustrasi musim panen raya. Foto: MI/ Liliek Dharmawan
Ilustrasi musim panen raya. Foto: MI/ Liliek Dharmawan

Surplus, Sleman Tak Butuh Beras Impor

Ahmad Mustaqim • 25 Maret 2021 22:17
Sleman: Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tak membutuhkan beras impor untuk memenuhi kebutuhan domestik. Pemerintah setempat mengklaim produksi beras di wilayahnya lebih dari cukup untuk kebutuhan lokal.
 
"Sleman masih surplus beras. Bahkan jelang ramadan dan idulfitri (kebutuhan beras) masih mencukupi," kata Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, di Kompleks Pemerintah Kabupaten Sleman, Kamis, 25 Maret 2021.
 
Baca: Jalani Vaksinasi, Pelaku Pariwisata Bali Bersiap Sambut Wisatawan

Kustini mengatakan produksi beras di Sleman sebanyak 60 ribu ton pada 2020. Merujuk data Dinas Pertanian setempat, produksi beras pada 2020 sebanyak 200 ribu ton. Sementara 140 ribu ton dipakai untuk kebutuhan konsumsi masyarakat.
 
"Sleman surplus 60 ribu ton beras tahun lalu. Kami juga menekankan agar masyarakat termasuk ASN (aparatur sipil negara) mengonsumsi beras Sleman," jelasnya.
 
Ia mengatakan ada program 'borong beras Sleman' yang hingga kini masih terus berjalan. Konsumsi beras lokal akan memberikan dampak positif bagi petani.
 
Di sisi lain, ia menilai sektor pertanian merupakan yang tidak terlalu terdampak pandemi covid-19. Ia mengatakan, aktivitas pertanian harus tetap dijaga.
 
"Sektor pertanian penting saat pandemi dan menjadi prioritas. Sleman memiliki lahan pertanian bagus dan luasnya 18 ribu hektar," ungkapnya.
 
Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, enggan banyak komentar soal rencana impor beras oleh pemerintah pusat. Pihaknya menyatakan tak akan memakai beras impor.
 
"Kami serahkan pemerintah pusat. Kami mengampanyekan borong bareng produk Sleman, termasuk beras lokal," ujar Danang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan