Boyolali: Jemaah calon haji paling tua asal Embarkasi Solo jatuh pada Ngetemi, warga asal Jepara. Pemilik tanggal lahir 1 Juli 1925 tersebut memasuki usia 99 tahun ini.
Meskipun menjadi jemaah calon haji tertua, namun hal itu tidak tampak pada diri nenek yang tergabung dalam kloter 73 tersebut. Sosok lahir di Jepara tersebut masih terlihat energik di usia senjanya meski berjalan dibantu dengan tongkat.
Ngetemi masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis petang, 30 Mei 2024. Saat dihampiri untuk berbincang, ia terlihat menyambut dengan senyuman.
Wajah Ngetemi terlihat cerah saat mengawali perbincangan. Meskipun usianya hampir di angka 100 tahun, namun penglihatan dan pendengaran Ngetemi masih cukup baik.
"Iya senang, senang sekali bisa berangkat haji sekarang ini," tuturnya menjawab pertanyaan petugas haji.
Dia mengaku menginang (mengunyah daun sirih dan kapur serta gambir) adalah salah satu kebiasaan yang mungkin membuat dirinya masih fit sampai saat ini.
"Kalai sudah nginang, tidak pusing lagi," bebernya.
Ngetemi merupakan warga Desa Cepogo, Kecamatan Pakisaji, Jepara. Ia dijadwalkan berangkat menuju tanah suci Jumat ini, 31 Mei 2024. Ia berangkat haji bersama anak perempuannya, Maryatun, 50.
Saat ditanya tips ibundanya tetap bugar sampai saat ini, Maryatun menjawab ibunya tidak suka makan gorengan. "Ibu tidak suka makan gorengan. Kalau sayuran suka. Ibu masih beraktivitas seperti biasa setiap hari. Mudah- mudahan semua rangkaian ibadah berjalan lancar. Dan nanti pulang kembali ke rumah dengan selamat. Dan jadi haji mabrur," tuturnya.
Boyolali: Jemaah calon haji paling tua asal Embarkasi Solo jatuh pada Ngetemi, warga asal Jepara. Pemilik tanggal lahir 1 Juli 1925 tersebut memasuki usia 99 tahun ini.
Meskipun menjadi jemaah calon haji tertua, namun hal itu tidak tampak pada diri nenek yang tergabung dalam kloter 73 tersebut. Sosok lahir di Jepara tersebut masih terlihat energik di usia senjanya meski berjalan dibantu dengan tongkat.
Ngetemi masuk ke Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis petang, 30 Mei 2024. Saat dihampiri untuk berbincang, ia terlihat menyambut dengan senyuman.
Wajah Ngetemi terlihat cerah saat mengawali perbincangan. Meskipun usianya hampir di angka 100 tahun, namun penglihatan dan pendengaran Ngetemi masih cukup baik.
"Iya senang, senang sekali bisa berangkat haji sekarang ini," tuturnya menjawab pertanyaan petugas haji.
Dia mengaku menginang (mengunyah daun sirih dan kapur serta gambir) adalah salah satu kebiasaan yang mungkin membuat dirinya masih fit sampai saat ini.
"Kalai sudah nginang, tidak pusing lagi," bebernya.
Ngetemi merupakan warga Desa Cepogo, Kecamatan Pakisaji, Jepara. Ia dijadwalkan berangkat menuju tanah suci Jumat ini, 31 Mei 2024. Ia berangkat haji bersama anak perempuannya, Maryatun, 50.
Saat ditanya tips ibundanya tetap bugar sampai saat ini, Maryatun menjawab ibunya tidak suka makan gorengan. "Ibu tidak suka makan gorengan. Kalau sayuran suka. Ibu masih beraktivitas seperti biasa setiap hari. Mudah- mudahan semua rangkaian ibadah berjalan lancar. Dan nanti pulang kembali ke rumah dengan selamat. Dan jadi haji mabrur," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)