"Kami mendapat laporan terkait keracunan massal sudah terjadi sejak Sabtu (21/4) setelah warga menyantap hidangan di acara pernikahan. Pada Minggu (21/4) pagi jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya, dikutip dari Antara, Minggu, 21 April 2024.
Frida mengungkapkan, satu orang meninggal dalam kejadian ini karena terlambat mendapat penanganan medis. Sementara itu, sebanyak 16 korban menjalani perawatan medis di Puskesmas Cijati.
Sebanyak 35 orang sisanya mengalami keracunan ringan dan menjalani perawatan di rumah di bawah pengawasan tenaga medis dari puskesmas.
| Baca juga: Puluhan Warga Jember Diduga Keracunan Massal Akibat Makanan Takjil |
"Warga yang meninggal karena belum sempat dibawa ke tenaga kesehatan atau ke puskesmas, sehingga pihak keluarga tidak menduga kalau korban meninggal karena keracunan," jelas Frida.
Keluhan yang dialami antara lain mual dan pusing setelah menyantap hidangan prasmanan di pesta pernikahan seorang warga. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mengambil sampel makanan dan muntah korban guna memastikan penyebab keracunan.
“Kami mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan atau muntah warga guna memastikan penyebab keracunan massal itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id