Jakarta: Setidaknya 51 orang di Kampung Cukang Galeuh, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur, Jawa Barat mengalami keracunan massal setelah menyantap hidangan di acara pernikahan. Sebanyak satu orang meninggal dunia.
"Kami mendapat laporan terkait keracunan massal sudah terjadi sejak Sabtu (21/4) setelah warga menyantap hidangan di acara pernikahan. Pada Minggu (21/4) pagi jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya, dikutip dari Antara, Minggu, 21 April 2024.
Frida mengungkapkan, satu orang meninggal dalam kejadian ini karena terlambat mendapat penanganan medis. Sementara itu, sebanyak 16 korban menjalani perawatan medis di Puskesmas Cijati.
Sebanyak 35 orang sisanya mengalami keracunan ringan dan menjalani perawatan di rumah di bawah pengawasan tenaga medis dari puskesmas.
"Warga yang meninggal karena belum sempat dibawa ke tenaga kesehatan atau ke puskesmas, sehingga pihak keluarga tidak menduga kalau korban meninggal karena keracunan," jelas Frida.
Keluhan yang dialami antara lain mual dan pusing setelah menyantap hidangan prasmanan di pesta pernikahan seorang warga. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mengambil sampel makanan dan muntah korban guna memastikan penyebab keracunan.
“Kami mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan atau muntah warga guna memastikan penyebab keracunan massal itu," ujarnya.
Jakarta: Setidaknya 51 orang di Kampung Cukang Galeuh, Desa Cibodas, Kecamatan Cijati, Cianjur,
Jawa Barat mengalami
keracunan massal setelah menyantap hidangan di acara pernikahan. Sebanyak satu orang meninggal dunia.
"Kami mendapat laporan terkait keracunan massal sudah terjadi sejak Sabtu (21/4) setelah warga menyantap hidangan di acara pernikahan. Pada Minggu (21/4) pagi jumlahnya terus bertambah," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur dr Frida Laila Yahya, dikutip dari
Antara, Minggu, 21 April 2024.
Frida mengungkapkan, satu orang meninggal dalam kejadian ini karena terlambat mendapat penanganan medis. Sementara itu, sebanyak 16 korban menjalani perawatan medis di Puskesmas Cijati.
Sebanyak 35 orang sisanya mengalami keracunan ringan dan menjalani perawatan di rumah di bawah pengawasan tenaga medis dari puskesmas.
"Warga yang meninggal karena belum sempat dibawa ke tenaga kesehatan atau ke puskesmas, sehingga pihak keluarga tidak menduga kalau korban meninggal karena keracunan," jelas Frida.
Keluhan yang dialami antara lain mual dan pusing setelah menyantap hidangan prasmanan di pesta pernikahan seorang warga. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur mengambil sampel makanan dan muntah korban guna memastikan penyebab keracunan.
“Kami mengirim petugas ke lokasi untuk mengambil sampel makanan atau muntah warga guna memastikan penyebab keracunan massal itu," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)