medcom.id, Semarang: Kemacetan panjang mengular di ruas jalur pantura yang menghubungkan Kendal menuju Semarang, Jawa Tengah. Bahkan, antrean kendaraan mencapai panjang 10 Km. Kendaraan pun terpaksa berjalan pelan selama lebih 12 jam untuk keluar dari antrean.
Kemacetan terjadi dari arah Jakarta menuju Semrang maupun sebaliknya, Jumat (14/11/2014). Bukan hanya perbaikan jalan yang tak kunjung selesai, kemacetan pun terjadi akibat dua truk gandeng terbalik kemarin malam.
Dari arah barat, antrean memanjang mulai dari lingkar Kaliwung, Kendal, hingga Simpang Jrakah di Kota Semarang. Sedangkan dari arah timur, kemacetan terjadi mulai dari Simpang Krapyak, Mangkang, hingga tol Krapyak. Antrean kendaraan didominasi bus dan truk.
Sementara pengendara mobil berukuran kecil dan sepeda motor lebih memilih melewati jalur alternatif dengan rute Kalibanteng-Manyaran-Pasadena-Tugu, lalu keluar di jalur pantura. Namun tak sedikit pula yang putar balik menghindari kemacetan.
"Saya terpaksa memilih putar balik dan mengurungkan berangkat kerja, karena kemacetan panjang bahkan jalur alternative juga tersendat," kata Muhammad Kurniawan (46), seorang pekerja di kawasan Industri Tugu, Semarang.
Polisi juga berupaya keras mengurai kemacetan. Sebab jalan memutar keluar tol Krapyak menuju dalam kota dan Bandara Ahmad Yani pun ditutup. Itu dilakukan sebagai dampak antrean panjang kendaraan yang memutar arah melalui Simpang Krapyak.
medcom.id, Semarang: Kemacetan panjang mengular di ruas jalur pantura yang menghubungkan Kendal menuju Semarang, Jawa Tengah. Bahkan, antrean kendaraan mencapai panjang 10 Km. Kendaraan pun terpaksa berjalan pelan selama lebih 12 jam untuk keluar dari antrean.
Kemacetan terjadi dari arah Jakarta menuju Semrang maupun sebaliknya, Jumat (14/11/2014). Bukan hanya perbaikan jalan yang tak kunjung selesai, kemacetan pun terjadi akibat dua truk gandeng terbalik kemarin malam.
Dari arah barat, antrean memanjang mulai dari lingkar Kaliwung, Kendal, hingga Simpang Jrakah di Kota Semarang. Sedangkan dari arah timur, kemacetan terjadi mulai dari Simpang Krapyak, Mangkang, hingga tol Krapyak. Antrean kendaraan didominasi bus dan truk.
Sementara pengendara mobil berukuran kecil dan sepeda motor lebih memilih melewati jalur alternatif dengan rute Kalibanteng-Manyaran-Pasadena-Tugu, lalu keluar di jalur pantura. Namun tak sedikit pula yang putar balik menghindari kemacetan.
"Saya terpaksa memilih putar balik dan mengurungkan berangkat kerja, karena kemacetan panjang bahkan jalur alternative juga tersendat," kata Muhammad Kurniawan (46), seorang pekerja di kawasan Industri Tugu, Semarang.
Polisi juga berupaya keras mengurai kemacetan. Sebab jalan memutar keluar tol Krapyak menuju dalam kota dan Bandara Ahmad Yani pun ditutup. Itu dilakukan sebagai dampak antrean panjang kendaraan yang memutar arah melalui Simpang Krapyak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)