Gunung Anak Krakatau. Foto: Branda ANTARA
Gunung Anak Krakatau. Foto: Branda ANTARA

Populer Daerah: Gunung Anak Krakatau Erupsi hingga Penyintas Gempa Cianjur

Nur Azizah • 11 Juni 2023 08:49
Lampung Selatan: Gunung Anak Krakatau yang berada di perairan Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, selama bulan Juni tahun 2023, telah terjadi erupsi sebanyak enam kali.
 
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan sebanyak enam kali gunung anak Krakatau erupsi dengan ketinggian kolam abu bervariasi.
 
"Selanjutnya PVMBG mencatat erupsi pertama kali pada bulan ini adalah tanggal 6 Juni 2023 pukul 14.34 WIB, dengan ketinggian kolam abu 500 meter," kata Andi saat dikonfirmasi, Sabtu, 10 Juni 2023.
 
Baca: Gunung Anak Krakatau Erupsi Setinggi 2.000 Meter

Kemudian kembali lagi erupsi pada tanggal 8 Juni dan terjadi sebanyak dua kali yakni pukul 00.22 WIB, dengan tinggi abu 500 meter dan 15.37 WIB, 1.000 meter dari atas puncak gunung anak Krakatau. Kemudian terjadi lagi pada tanggal 9 Juni 2023, erupsi Gunung Anak Krakatau sebanyak dua kali dengan ketinggian kolam abu teramati setinggi 800 meter dan 3.000 meter.
 
"Erupsi pada tanggal 09 Juni itu terjadi pukul 07.46 WIB, dengan kolam abu teramati 800 meter, dan kolam abu teramati berwarna kelabu, dan satu jam kemudian erupsi kembali pukul 08.46 WIB, dengan kolom abu 3.000 meter," kata dia.
 
Llalalu, pada Sabtu (10/6) ini telah terjadi kembali erupsi pada pukul 04.23 WIB dengan ketinggian kolam abu 2.000 meter dan kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal.
 
Ia mengimbau masyarakat dan nelayan untuk tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau pada radius lima kilometer.
 
"Saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III siaga dengan rekomendasi masyarakat, nelayan, pendaki gunung tidak mendekati gunung ini dengan radius 5 kilometer," ungkap Andi.
 
Berita terkait erupsi Gunung Anak Krakatau paling banyak dibaca di kanal Daerah Medcom.id. berita lain yang juga banyak mendapat perhatian pembaca terrkait data ganda caleg di Pemilu 2024.
 
Karawang: Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menemukan data ganda tujuh nama bakal calon legislatif (caleg) pada Pemilihan Umum 2024.
 
"Kami menemukan tujuh nama yang terdaftar sebagai bakal caleg secara ganda, baik internal maupun eksternal," kata Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu Karawang, Engkus Kusnadi, di Karawang, Sabtu, 10 Juni 2023.
 
Baca: Bawaslu Semarang Temukan 2 ASN Langgar Netralitas

Dia menjelaskan data ganda secara internal ialah bakal caleg terdaftar dari partai yang sama, tetapi masuk di dua daerah pemilihan (dapil) yang berbeda. Sedangkan secara eksternal adalah bakal caleg terdaftar dari partai berbeda.
 
"Dari data ganda tujuh nama bakal caleg yang ditemukan, ada tiga orang yang terdaftar ganda eksternal," jelasnya. Data ganda secara eksternal ketiga bakal caleg tersebut, atas nama Irawati Garwan, Fikri Ramadhan dan Wawan.
 
Nama Irawati Garwan tercatat sebagai bakal caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari daerah pemilihan (dapil) tiga DPRD Kabupaten Karawang, dan juga terdaftar di Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) dapil satu DPRD Karawang.
 
Kemudian Fikri Ramadhan terdaftar sebagai bakal caleg PSI dapil empat DPRD Karawang dan terdaftar pula di Partai Garuda dapil lima DPRD Karawang.
 
Selanjutnya Wawan terdaftar sebagai bakal caleg DPRD Provinsi Jabar dari PKN dan terdaftar juga sebagai bakal caleg DPRD Karawang dari Partai Partai Bulan Bintang (PBB).
 
Sementara untuk bakal caleg yang terdata ganda secara internal ada empat orang, yakni Ilah Susilawati, Sari Sartika Dewi, Sugianto, dan Wa Ode Dewi Sartika.
 
Kusnadi menyampaikan sesuai dengan temuan Bawaslu Karawang bahwa Ilah Susilawati terdaftar sebagai bakal caleg DPRD Jabar dan bakal caleg DPRD Karawang dari Partai Hanura.
 
Kemudian Sari Sartika Dewi terdaftar bakal caleg dapil tiga dan dapil empat DPRD Karawang dari Partai Buruh.
 
Selanjutnya Sugianto terdaftar sebagai bakal caleg dapil dua dan tiga DPRD Karawang dari Partai Buruh, serta Wa Ode Dewi Sartika terdaftar sebagai bakal caleg dua dan dapil lima DPRD Karawang dari Partai Buruh.
 
Atas temuan data ganda bacaleg tersebut, kata Kusnadi, Bawaslu Karawang meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat untuk melakukan verifikasi secara maksimal.
 
Sesuai dengan ketentuan, menurut dia, bakal caleg ganda internal harus dicoret salah satunya, dengan catatan harus mengganti bakal caleg pada dapil yang dicoret.
 
"Jadi harus ada klarifikasi antara partai dengan yang bersangkutan," ungkapnya.

Berita selanjutnya yang juga banyak dibaca ihwal penyintas gempa Cianjur.
 
Cianjur: Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, berupaya mendatangkan tukang bangunan dari luar daerah untuk membantu penyintas gempa bumi membangun kembali rumah mereka.
 
Bupati Cianjur, Herman Suherman, mengatakan upaya itu dilakukan karena sekitar 5.000 dari 60.000 warga terdampak gempa bumi yang sudah mendapat dana stimulan dari pemerintah belum bisa membangun kembali rumah mereka karena kesulitan mendapat tukang bangunan.
 
"Kami sudah melakukan rapat bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dinas terkait untuk mencari solusi, di antaranya menambah jumlah aplikator dan mendatangkan tenaga tukang dari luar kota," kata Herman di Cianjur, Sabtu, 10 Juni 2023.
 
Baca: BNPB Dorong Pemkab Cianjur Tuntaskan Proses Rehabilitasi-Rekonstruksi Pascagempa

Sekitar empat bulan setelah gempa bumi dengan magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur pada 21 November 2022, pemerintah kabupaten telah mengerahkan tukang dan kuli bangunan dari perkotaan dan wilayah selatan untuk membantu pembangunan kembali rumah warga yang rusak akibat gempa. Namun Herman mengatakan upaya tersebut belum sepenuhnya mengatasi masalah keterbatasan tukang dan kuli bangunan. Dia mengemukakan  peningkatan kebutuhan juga telah mendorong peningkatan biaya tukang dan kuli bangunan.
 
"Setelah gempa, ongkos tukang dan kuli bangunan yang biasa per hari Rp250 ribu naik menjadi Rp350 ribu," jelasnya.
 
Keterbatasan tukang dan kuli bangunan, kenaikan ongkos tukang dan kuli bangunan, ditambah harga material bangunan yang naik membuat warga yang terdampak gempa bumi semakin susah membangun kembali rumah mereka.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan