Manado Alami 44 Gempa dalam Sepekan
Antara • 16 September 2023 06:28
Sulut: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat 44 gempa bumi tektonik menggetarkan wilayah Sulawesi Utara. Kejadian ini terjadi pada periode 8-14 September 2023.
"Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar kejadian gempa bumi tersebar di area Teluk Tomini dan Laut Maluku," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Muhammad Zulkifli di Manado, Jumat, 16 September 2023.
Dari 44 kejadian gempa bumi tersebut, sebagian besar atau 63,64 persen memiliki magnitudo antara 3 hingga 4,9. Sementara itu, 33,82 persen memiliki magnitudo kurang dari 3 dan 4,55 persen bermagnitudo lebih dari atau sama dengan lima.
Selama periode ini, terdapat tiga gempa bumi dirasakan, yaitu di Donggala dirasakan di Donggala V-VI MMI, Palu (IV MM), Poso, Sigi, Toli-toli (III MMI), Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kota Samarinda (II-III MMI), Kota Gorontalo (II MMI), dan Kutai Timur (I-II MMI).
Gempa di Jailolo dirasakan di Manado, Bitung, Kotamobagu, Sangihe, Kepulauan Talaud, Halmahera Barat III-IV MMI, di Ternate, Halmahera Selatan, Kepulauan (III MMI), di Minahasa Utara, Gorontalo, Taliabu, Ambon, Bone Bolango (II-III MMI), di Tomohon, Sitaro, Namlea (II MMI).
Gempa di Talaud dirasakan di Kepulauan Sangihe dan Talaud II-III MMI. Menurut kedalaman gempanya, sebesar 59,09 persen, di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal antara 1 kilometer hingga 60 km, dan sebesar 40,91 persen berkedalaman menengah antara 61 km dan 300 km.
Sulut: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Manado mencatat 44 gempa bumi tektonik menggetarkan wilayah Sulawesi Utara. Kejadian ini terjadi pada periode 8-14 September 2023.
"Dari peta seismisitas atau peta episenter, sebagian besar kejadian gempa bumi tersebar di area Teluk Tomini dan Laut Maluku," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Geofisika Manado Muhammad Zulkifli di Manado, Jumat, 16 September 2023.
Dari 44 kejadian gempa bumi tersebut, sebagian besar atau 63,64 persen memiliki magnitudo antara 3 hingga 4,9. Sementara itu, 33,82 persen memiliki magnitudo kurang dari 3 dan 4,55 persen bermagnitudo lebih dari atau sama dengan lima.
Selama periode ini, terdapat tiga gempa bumi dirasakan, yaitu di Donggala dirasakan di Donggala V-VI MMI, Palu (IV MM), Poso, Sigi, Toli-toli (III MMI), Pohuwato, Kabupaten Gorontalo, Kota Samarinda (II-III MMI), Kota Gorontalo (II MMI), dan Kutai Timur (I-II MMI).
Gempa di Jailolo dirasakan di Manado, Bitung, Kotamobagu, Sangihe, Kepulauan Talaud, Halmahera Barat III-IV MMI, di Ternate, Halmahera Selatan, Kepulauan (III MMI), di Minahasa Utara, Gorontalo, Taliabu, Ambon, Bone Bolango (II-III MMI), di Tomohon, Sitaro, Namlea (II MMI).
Gempa di Talaud dirasakan di Kepulauan Sangihe dan Talaud II-III MMI. Menurut kedalaman gempanya, sebesar 59,09 persen, di antaranya adalah gempa bumi berkedalaman dangkal antara 1 kilometer hingga 60 km, dan sebesar 40,91 persen berkedalaman menengah antara 61 km dan 300 km. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)