Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memaparkan gempa guguran mendominasi aktivitas vulkanik Gunung Merapi dalam periode 7-14 Juli 2023. Gempa guguran lebih dari 1.000 kali sekitar sepekan terakhir.
"Gempa guguran pekan ini terjadi 1.015 kali. Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, namun jumlah gempa guguran masih cukup tinggi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Selain gempa guguran, tercatat 14 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 48 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Aktivitas guguran hingga muntahan material juga terjadi ratusan kali.
Agus menjelaskan guguran lava pada pekan ini teramati 186 kali ke arah barat daya. Dari jumlah itu, 182 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, 3 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 800 meter, dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.200 meter.
"Suara guguran terdengar 29 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.
Agus juga menyebut morfologi kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sementara, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan foto udara 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik," jelasnya.
BPPTKG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Yogyakarta: Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memaparkan gempa guguran mendominasi aktivitas vulkanik
Gunung Merapi dalam periode 7-14 Juli 2023. Gempa guguran lebih dari 1.000 kali sekitar sepekan terakhir.
"Gempa guguran pekan ini terjadi 1.015 kali. Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dari minggu lalu, namun jumlah gempa guguran masih cukup tinggi," kata Kepala BPPTKG, Agus Budi Santosa pada Sabtu, 15 Juli 2023.
Selain gempa guguran, tercatat 14 kali gempa Vulkanik Dangkal (VTB), 48 kali gempa Fase Banyak (MP), 3 kali gempa Frekuensi Rendah (LF), dan 9 kali gempa Tektonik (TT). Aktivitas guguran hingga muntahan material juga terjadi ratusan kali.
Agus menjelaskan
guguran lava pada pekan ini teramati 186 kali ke arah barat daya. Dari jumlah itu, 182 kali ke hulu Kali Bebeng sejauh maksimal 2.000 meter, 3 kali ke hulu Kali Boyong sejauh maksimal 800 meter, dan 1 kali ke hulu Kali Sat/Putih sejauh 1.200 meter.
"Suara guguran terdengar 29 kali dari pos Babadan dengan intensitas kecil hingga sedang," ujarnya.
Agus juga menyebut morfologi kubah barat daya mengalami sedikit perubahan akibat aktivitas guguran lava. Sementara, untuk kubah tengah tidak teramati perubahan yang signifikan.
"Berdasarkan foto udara 24 Juni 2023, volume kubah barat daya terukur sebesar 2.465.900 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.346.500 meter kubik," jelasnya.
BPPTKG menyatakan aktivitas vulkanik Gunung Merapi masih cukup tinggi yang ditunjukkan erupsi efusif. Status aktivitas ditetapkan masih siaga. BPPTKG masih menetapkan radius aman aktivitas manusia sekitar 3-7 kilometer. Radius aman jarak 7 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini khusus di area hulu Sungai Bedog, Sungai Krasak, dan Sungai Bebeng.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)