Banyuwangi: Sebanyak 350 balita malnutrisi akut di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan makanan bergizi siap santap dari program ibu-ibu dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Bantuan ini sebagai upaya perbaikan gizi guna mencegah stunting.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengemukakan daerah nya menjadi proyek percontohan program intervensi gizi untuk pencegahan stunting yang digagas OASE-KIM.
"Program ini semakin melengkapi berbagai inovasi penanganan stunting yang telah dilakukan di Banyuwangi," kata Ipuk di Banyuwangi, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Dia menjelaskan dalam program itu 50 balita di Banyuwangi yang mengalami berat badan kurang diberikan makanan tambahan bernutrisi tinggi.
Selain itu setiap hari para kader posyandu memasak dan mendistribusikan makanan kepada balita yang memiliki berat badan rendah dibandingkan tinggi badan (wasting) dan balita memiliki berat badan rendah untuk seusia (underweight).
Dalam program ini, nutrisi dalam bentuk makanan siap santap setiap hari disiapkan kader posyandu terpilih. Mereka bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan, sedangkan kader tim pendamping keluarga (TPK) memonitor dan melaporkan perkembangan kesehatan sasaran.
"Makanan yang diberikan sudah ada rekomendasi dari ahli gizi, kami berikan resepnya juga. Petugas puskesmas bertugas monitoring perkembangannya. Kami berharap dengan intervensi gizi yang diberikan dalam rentang waktu tersebut berat badan sasaran meningkat, sehingga tidak mengarah ke stunting," ungkap Ipuk.
Banyuwangi: Sebanyak 350 balita malnutrisi akut di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mendapatkan makanan
bergizi siap santap dari program ibu-ibu dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Indonesia Maju (OASE-KIM). Bantuan ini sebagai upaya perbaikan gizi guna mencegah
stunting.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengemukakan daerah nya menjadi
proyek percontohan program intervensi gizi untuk pencegahan stunting yang digagas OASE-KIM.
"Program ini semakin melengkapi berbagai inovasi penanganan stunting yang telah dilakukan di Banyuwangi," kata Ipuk di Banyuwangi, Sabtu, 12 Agustus 2023.
Dia menjelaskan dalam program itu 50 balita di Banyuwangi yang mengalami berat badan kurang diberikan makanan tambahan bernutrisi tinggi.
Selain itu setiap hari para kader posyandu memasak dan mendistribusikan makanan kepada balita yang memiliki berat badan rendah dibandingkan tinggi badan (wasting) dan balita memiliki berat badan rendah untuk seusia (underweight).
Dalam program ini, nutrisi dalam bentuk makanan siap santap setiap hari disiapkan kader posyandu terpilih. Mereka bertugas mengolah dan mendistribusikan makanan, sedangkan kader tim pendamping keluarga (TPK) memonitor dan melaporkan perkembangan kesehatan sasaran.
"Makanan yang diberikan sudah ada rekomendasi dari ahli gizi, kami berikan resepnya juga. Petugas puskesmas bertugas monitoring perkembangannya. Kami berharap dengan intervensi gizi yang diberikan dalam rentang waktu tersebut berat badan sasaran meningkat, sehingga tidak mengarah ke stunting," ungkap Ipuk.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)