Pemerintah Diminta Bertanggung Jawab soal Keran Minum PDAM

medcom.id, Denpasar: Warga kerap menggunakan fasilitas air keran minum untuk publik di Lapangan Puputan, Denpasar, Bali. Namun kejadian tiga hari lalu membuat warga tak mau lagi meminum air dari fasilitas publik yang dikelola PDAM itu. Nyoman Ardita, warga asal Kuta Utara, menyayangkan kejadian yang menewaskan Rendi, 13. Bocah yang masih duduk di bangku SMP itu tewas tersengat listrik saat hendak meminum air dari fasilitas tersebut.  Baca: Siswa SMP Tewas saat Minum Air dari Keran Umum di Denpasar Ardita mengatakan kejadian itu harusnya menjadi peringatan pemerintah. Sedianya pemerintah turut campur mengontrol fasilitas publik. "Dia minum air dari fasilitas pemerintah juga toh? Harusnya pemerintah bertanggung jawab," ungkap Ardita, warga yang menemani anaknya di Taman Jepun, Renon, Denpasar, Minggu 16 April 2017. (Arena bermain di Lapangan Puputan Denpasar, MTVN - Raiza Andini) Dia mendesak pemerintah memperbaiki fasilitas umum di ruang terbuka agar anak-anak merasa aman saat menggunakannya. Sehingga orang tua tak trauma.. "Segeralah diperbaiki, ini bukan hanya orang dewasa yang pakai tapi juga anak-anak. Bahaya kalau airnya ada aliran listrik," ujarnya. Baca: Warga Trauma Minum Air Keran Umum di Lapangan Puputan Dia berharap tidak ada lagi korban akibat meminum air di keran PDAM dan meminta pemerintah untuk mengevaluasi beberapa fasilitas umum di Denpasar. "Jangan sampai ada korban lagi, ini sangat berbahaya bagi anak-anak. Kalau memang rusak kasih tanda janhan dibiarkan," tutupnya.