Makassar: Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Noegroho Wahyu Widodo, mengatakan Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah surga bagi peredaran rokok ilegal.
Noegroho mengatakan banyaknya rokok ilegal yang masuk ke wilayah Sulawesi bagian Selatan lantaran daerah cakupan cukup luas. Apalagi di beberapa daerah masih ada yang terpencil.
"Sulsel masih masuk surga rokok ilegal untuk pemasaran karena wilayah luas dan pegawai terbatas dan beberapa wilayah masih sangat terpencil," kata Nugroho di Kota Makassar, Selasa, 22 Maret 2022.
Baca: Upaya Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp1 Miliar Digagalkan
Bahkan katanya, pada 2021 Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulbagsel mencatat ada sebanyak 6 juta Batang rokok ilegal yang disita. Semua sudah dimusnahkan pada akhir 2021.
"Kerugian negara pada 2021 kemarin itu sekitar Rp4,8 miliar," jelasnya.
Peredaran rokok ilegal di Sulawesi bagian Selatan ini kebanyakan dari dalam negeri seperti di Pulau Jawa. Di mana dua provinsi seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi daerah dengan produksi rokok terbanyak di Indonesia.
"Masyarakat juga masih minim kesejahteraan dan pengetahuan jadi kalau ada yang murah pasti masyarakat beli," ungkapnya.
Dari data pada September 2021 lalu, secara nasional rokok ilegal mencapai 4,6 persen, sedangkan di wilayah Sulbagsel itu lebih dari 6 persen. Hal itu sangat mengkhawatirkan sehingga operasi seperti ini harus terus dilakukan.
"Olehnya itu kami mengajak untuk mengkampanyekan agar tidak mengonsumsi rokok ilegal," ujarnya.
Ia juga mengatakan peredaran rokok ilegal menghilangkan hak negara yaitu cukai, bahkan diharapkan agar rokok ilegal ini tidak ada lagi sehingga rokok legal mendapatkan tempat dan pasar di masyarakat.
"Dengan penerimaan negara (dari cukai) ini bisa digunakan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," bebernya.
Makassar: Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel), Noegroho Wahyu Widodo, mengatakan Sulawesi Selatan menjadi salah satu daerah surga bagi peredaran
rokok ilegal.
Noegroho mengatakan banyaknya rokok ilegal yang masuk ke wilayah Sulawesi bagian Selatan lantaran daerah cakupan cukup luas. Apalagi di beberapa daerah masih ada yang terpencil.
"Sulsel masih masuk surga rokok ilegal untuk pemasaran karena wilayah luas dan pegawai terbatas dan beberapa wilayah masih sangat terpencil," kata Nugroho di Kota Makassar, Selasa, 22 Maret 2022.
Baca:
Upaya Penyelundupan Rokok Ilegal Senilai Rp1 Miliar Digagalkan
Bahkan katanya, pada 2021 Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulbagsel mencatat ada sebanyak 6 juta Batang rokok ilegal yang disita. Semua sudah dimusnahkan pada akhir 2021.
"Kerugian negara pada 2021 kemarin itu sekitar Rp4,8 miliar," jelasnya.
Peredaran rokok ilegal di Sulawesi bagian Selatan ini kebanyakan dari dalam negeri seperti di Pulau Jawa. Di mana dua provinsi seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah menjadi daerah dengan produksi rokok terbanyak di Indonesia.
"Masyarakat juga masih minim kesejahteraan dan pengetahuan jadi kalau ada yang murah pasti masyarakat beli," ungkapnya.
Dari data pada September 2021 lalu, secara nasional rokok ilegal mencapai 4,6 persen, sedangkan di wilayah Sulbagsel itu lebih dari 6 persen. Hal itu sangat mengkhawatirkan sehingga operasi seperti ini harus terus dilakukan.
"Olehnya itu kami mengajak untuk mengkampanyekan agar tidak mengonsumsi rokok ilegal," ujarnya.
Ia juga mengatakan peredaran rokok ilegal menghilangkan hak negara yaitu cukai, bahkan diharapkan agar rokok ilegal ini tidak ada lagi sehingga rokok legal mendapatkan tempat dan pasar di masyarakat.
"Dengan penerimaan negara (dari cukai) ini bisa digunakan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional," bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)