Surabaya: Hujan es menerjang sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin 21 Februari 2022 sekitar pukul 14.50 WIB. Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang, fenomena hujan es itu disebabkan oleh awan cumulonimbus atau awan CB.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Mamuri, mengatakan, penyebab hujan es tersebut, salah satunya antara lain tercapainya suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektif.
"Sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan cumulonimbus yang relatif tinggi," katanya saat dikonfirmasi Medcom.id.
Mamuri menambahkan, awan CB ini memiliki ketinggian sekitar 8-9 kilometer. Selain itu memiliki suhu puncak awan yang mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.
"Kedua karena nilai reflektifitas awan penghujan pada Citta Radar relatif tinggi. Pada kejadian hujan es di Surabaya, nilai reflektifitasnya sekitar 50-60 dBZ," imbuhnya.
Baca: Hujan Es dan Angin Kencang Terjang Sejumlah Wilayah di Surabaya
Berdasarkan pantauan Medcom.id, hujan es menerjang wilayah Surabaya dengan disertai angin kencang. Ukuran es pada hujan terpantau cukup besar hingga mengeluarkan bunyi seperti batu kerikil.
"Iya sore ini Lakarsantri, Wiyung Surabaya hujan es," kata Saiful, salah satu warga Surabaya.
Sementara itu, warga Surabaya lainnya, Nayla, mengaku kaget melihat adanya hujan es. Sebab, sehari-harinya Surabaya selalu berhawa panas.
"Surabaya hujan es, gempar karena biasanya disini panas," katanya.
Surabaya:
Hujan es menerjang sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin 21 Februari 2022 sekitar pukul 14.50 WIB. Berdasarkan keterangan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangkates Malang, fenomena hujan es itu disebabkan oleh awan cumulonimbus atau awan CB.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Karangkates Malang, Mamuri, mengatakan, penyebab hujan es tersebut, salah satunya antara lain tercapainya suhu konvektif sebagai syarat terjadinya awan konvektif.
"Sehingga membentuk awan penghujan yaitu awan cumulonimbus yang relatif tinggi," katanya saat dikonfirmasi Medcom.id.
Mamuri menambahkan, awan CB ini memiliki ketinggian sekitar 8-9 kilometer. Selain itu memiliki suhu puncak awan yang mencapai -69 hingga -100 derajat celcius.
"Kedua karena nilai reflektifitas awan penghujan pada Citta Radar relatif tinggi. Pada kejadian hujan es di Surabaya, nilai reflektifitasnya sekitar 50-60 dBZ," imbuhnya.
Baca: Hujan Es dan Angin Kencang Terjang Sejumlah Wilayah di Surabaya
Berdasarkan pantauan Medcom.id, hujan es menerjang wilayah Surabaya dengan disertai angin kencang. Ukuran es pada hujan terpantau cukup besar hingga mengeluarkan bunyi seperti batu kerikil.
"Iya sore ini Lakarsantri, Wiyung Surabaya hujan es," kata Saiful, salah satu warga Surabaya.
Sementara itu, warga Surabaya lainnya, Nayla, mengaku kaget melihat adanya hujan es. Sebab, sehari-harinya Surabaya selalu berhawa panas.
"Surabaya hujan es, gempar karena biasanya disini panas," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)