Pekalongan: Nahdlatul Ulama (NU) membekali santri madrasah diniyah (madin) pengetahuan antiradikalisme dan memperkuat toleransi. Pembekalan yang diinisiasi di Pondok Pesantren Walindo Pekalongan itu didukung penuh.
“Cita-cita utamanya bagaimana anak-anak kita mulai dari madin itu sudah diajarkan Aswaja (Ahlusunnah wal jamaah). Jadi itu benar-benar dilaksanakan, dengan harapan kelak kemudian hari nilai-nilai keagamaan yang akan diamalkan itu sesuai yang dikembangkan NU,” kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikutip dari Antara, Kamis, 16 Juni 2022.
Selama ini, kata Ganjar, NU sudah memberikan contoh bagaimana beragama yang baik. Para sesepuh Nahdliyin telah menunjukkan rasa toleransi, rasa kemanusiaan yang tinggi dan selalu mendamaikan.
“Para sesepuh itu selalu adem dalam bersikap, ya bertindak, dan berbicara. Itu adem semuanya. Inilah yang kemudian generasi mudanya harus disiapkan untuk itu,” jelas Ganjar.
Salah satu caranya, kata Ganjar, dengan meluncurkan Madin NU se-Jateng. Harapannya, anak-anak sudah diajarkan dengan nilai-nilai Aswaja sejak di bangku Madin.
Baca: Ganjar Dukung NU Ajarkan Antiradikalisme dan Toleransi Sejak Dini
Ganjar berharap hal ini tak hanya di Madin. Ajaran Aswaja bisa dilakukan di setiap jenjang pendidikan. Mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan seterusnya.
“Kalau itu bisa, kita harapkan tidak ada lagi yang berkelahi pada urusan-urusan yang selama ini muncul di medsos. Seolah-olah kita menjadi terbelah-belah,” kata dia.
Menurut Ganjar, ada tantangan masa depan yang semakin kompleks. Anak-anak harus disiapkan menghadapi hal tersebut.
“Jadi ilmu pengetahuannya bagus, agamanya bagus, kepribadiannya bagus sehingga mereka siap menghadapi Indonesia di masa depan,” kata Ganjar.
Pekalongan: Nahdlatul Ulama (
NU) membekali santri madrasah diniyah (madin) pengetahuan
antiradikalisme dan memperkuat toleransi. Pembekalan yang diinisiasi di Pondok Pesantren Walindo Pekalongan itu didukung penuh.
“Cita-cita utamanya bagaimana anak-anak kita mulai dari madin itu sudah diajarkan Aswaja (Ahlusunnah wal jamaah). Jadi itu benar-benar dilaksanakan, dengan harapan kelak kemudian hari nilai-nilai keagamaan yang akan diamalkan itu sesuai yang dikembangkan NU,” kata Gubernur Jawa Tengah
Ganjar Pranowo dikutip dari
Antara, Kamis, 16 Juni 2022.
Selama ini, kata Ganjar, NU sudah memberikan contoh bagaimana beragama yang baik. Para sesepuh Nahdliyin telah menunjukkan rasa toleransi, rasa kemanusiaan yang tinggi dan selalu mendamaikan.
“Para sesepuh itu selalu adem dalam bersikap, ya bertindak, dan berbicara. Itu adem semuanya. Inilah yang kemudian generasi mudanya harus disiapkan untuk itu,” jelas Ganjar.
Salah satu caranya, kata Ganjar, dengan meluncurkan Madin NU se-Jateng. Harapannya, anak-anak sudah diajarkan dengan nilai-nilai Aswaja sejak di bangku Madin.
Baca:
Ganjar Dukung NU Ajarkan Antiradikalisme dan Toleransi Sejak Dini
Ganjar berharap hal ini tak hanya di Madin. Ajaran Aswaja bisa dilakukan di setiap jenjang pendidikan. Mulai PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan seterusnya.
“Kalau itu bisa, kita harapkan tidak ada lagi yang berkelahi pada urusan-urusan yang selama ini muncul di medsos. Seolah-olah kita menjadi terbelah-belah,” kata dia.
Menurut Ganjar, ada tantangan masa depan yang semakin kompleks. Anak-anak harus disiapkan menghadapi hal tersebut.
“Jadi ilmu pengetahuannya bagus, agamanya bagus, kepribadiannya bagus sehingga mereka siap menghadapi Indonesia di masa depan,” kata Ganjar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)