Bali: Proyeksi revitalisasi terminal Liquified Natural Gas (LNG) di Bali Maritime Tourism Hub, Pelabuhan Benoa Bali, mulai dikerjakan oleh PT Pelindo. Proyek relokasi dan peningkatan terminal LNG ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan membangun ekosistem yang kuat terutama di wilayah timur.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini proyek ini akan mendukung pemerintah pada pemenuhan energi bersih dalam negeri dan penguatan sektor pariwisata. Erick juga mendukung penuh proyek ini agar dapat membangun ekosistem yang kuat terutama di wilayah timur.
Selain untuk pemenuhan energi, Maritime Tourism Hub Benoa juga akan disandari sebanyak empat sampai lima kapal pesiar dan memiliki galangan kapal. Sehingga LNG ini mampu meningkatkan daya saing Bali dalam sektor wisata dan perekonomian Bali.
“Selama ini Bali tergantung dengan pesawat terbang. Padahal kita negara kepulauan, makanya kita bangun ini agar kapal pesiar bisa bersandar. Tadinya setiap kapal harus parkir jauh dan penumpang dibawa pakai kapal kecil, gimana bisa bersaing dengan negara lain?” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam tayangan Zona Bisnis di Metro TV pada Kamis, 31 Maret 2022.
Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo Arief Suhartono mengatakan, proyek revitalisasi terminal LNG Bali Maritime Tourism Hub ini dilakukan di atas lahan seluas lima hektar. Namun lahan yang dimanfaatkan sebagai pelabuhan hanya 60% dan sisanya akan menjadi area hijau serta pariwisata.
Pelabuhan ini juga akan dibagi menjadi tiga blok yakni terminal oil and gas, terminal cruise, dan terminal marina.
“Dengan adanya pemindahan ini, kapasitas sandar untuk cruise yang tadinya hanya dua akan bertambah, karena nanti tempat yang sekarang digunakan untuk terminal energi akan kita ganti untuk cruise juga,” ujar Direktur Utama PT Pelindo Arief Suhartono.
Arief juga menambahkan bahwa nantinya pelabuhan ini akan mempunyai lima terminal kapal pesiar. Sehingga diharapkan terminal cruise ini akan terus berkembang.
Proyek revitalisasi ini merelokasi terminal LNG dari sisi selatan ke area utara Pelabuhan Benoa, sedangkan area LNG yang lama akan dimanfaatkan sebagai terminal cruise dan marina. Targetnya, proyek terminal LNG akan selesai pada tahun 2025, sementara terminal marina dan cruise selesai tahun 2023. (Leres Anbara)
Bali: Proyeksi revitalisasi terminal Liquified Natural Gas (
LNG) di Bali Maritime Tourism Hub,
Pelabuhan Benoa Bali, mulai dikerjakan oleh PT Pelindo. Proyek relokasi dan peningkatan terminal LNG ini bertujuan untuk mewujudkan ketahanan energi nasional dan membangun ekosistem yang kuat terutama di wilayah timur.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meyakini proyek ini akan mendukung pemerintah pada pemenuhan energi bersih dalam negeri dan penguatan sektor pariwisata. Erick juga mendukung penuh proyek ini agar dapat membangun ekosistem yang kuat terutama di wilayah timur.
Selain untuk pemenuhan energi, Maritime Tourism Hub Benoa juga akan disandari sebanyak empat sampai lima kapal pesiar dan memiliki galangan kapal. Sehingga LNG ini mampu meningkatkan daya saing Bali dalam sektor wisata dan perekonomian Bali.
“Selama ini Bali tergantung dengan pesawat terbang. Padahal kita negara kepulauan, makanya kita bangun ini agar kapal pesiar bisa bersandar. Tadinya setiap kapal harus parkir jauh dan penumpang dibawa pakai kapal kecil, gimana bisa bersaing dengan negara lain?” ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam tayangan Zona Bisnis di Metro TV pada Kamis, 31 Maret 2022.
Sementara itu Direktur Utama PT Pelindo Arief Suhartono mengatakan, proyek revitalisasi terminal LNG Bali Maritime Tourism Hub ini dilakukan di atas lahan seluas lima hektar. Namun lahan yang dimanfaatkan sebagai pelabuhan hanya 60% dan sisanya akan menjadi area hijau serta pariwisata.
Pelabuhan ini juga akan dibagi menjadi tiga blok yakni terminal oil and gas, terminal cruise, dan terminal marina.
“Dengan adanya pemindahan ini, kapasitas sandar untuk cruise yang tadinya hanya dua akan bertambah, karena nanti tempat yang sekarang digunakan untuk terminal energi akan kita ganti untuk cruise juga,” ujar Direktur Utama PT Pelindo Arief Suhartono.
Arief juga menambahkan bahwa nantinya pelabuhan ini akan mempunyai lima terminal kapal pesiar. Sehingga diharapkan terminal cruise ini akan terus berkembang.
Proyek revitalisasi ini merelokasi terminal LNG dari sisi selatan ke area utara Pelabuhan Benoa, sedangkan area LNG yang lama akan dimanfaatkan sebagai terminal cruise dan marina. Targetnya, proyek terminal LNG akan selesai pada tahun 2025, sementara terminal marina dan cruise selesai tahun 2023. (
Leres Anbara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)