Jasad diduga korban AirAsia QZ8501 ditemukan nelayan di perairan Majene kemudian dibawa ke RSUD Majene, Sulawesi Barat, Kamis (29/1/2015). MI/Farhan Matappa
Jasad diduga korban AirAsia QZ8501 ditemukan nelayan di perairan Majene kemudian dibawa ke RSUD Majene, Sulawesi Barat, Kamis (29/1/2015). MI/Farhan Matappa

Tiga Jenazah Korban QZ8501 Ditemukan di Perairan Majene

29 Januari 2015 18:05
medcom.id, Majene: Basri, 41, nelayan asal Baturoro, Majene, Sulawesi Barat, menemukan jasad yang diduga penumpang atau kru AirAsia QZ8501, Kamis (29/1/2015), di perairan dekat Baturoro, Kecamatan Tubo Sendana. Ini merupakan mayat ketiga yang ditemukan sejumlah nelayan Majene dalam tiga hari terakhir.
 
Basri menemukan jasad itu sudah tidak utuh lagi, sebagian besar tubuh mayat sudah hancur. Dua jasad sebelumnya juga tidak utuh, bahkan tanpa kepala. "Saat saya sedang mencari ikan dan memungut sampah plastik di laut, saya melihat ada yang aneh, saya dekati ternyata mayat pak, jadi saya langsung bawa ke pantai," kata Basri kepada Media Indonesia, siang tadi.
 
Basri menceritakan, saat melaut sekitar 5 mil dari bibir pantai, ia mengaku melihat barang-barang aneh yang jarang dilihatnya. Barang-barang yang mengapung di peraian Majene itu, kata dia, mirip serpihan pesawat yang sering ia tonton di televisi.

Anggota Tim SAR Pinrang, Fauzan, mengatakan, jasad yang ditemukan Basari dibawa langsung ke RS Majene untuk selanjutnya dibawa ke Makassar dan Surabaya. Mengenai identitas maupun jenis kelamin mayat yang ditemukan terakhir ini, belum ada kepastian. Pasalnya, sudah tidak ada lagi ciri identitas yang bisa dikenali dan masih melekat di korban.
 
Adapun dua mayat sebelumnya dapat cepat dikenali karena masih terdapat kartu tanda penduduk (KTP) di saku celana korban. "Saat kami evakuasi ke RSUD Majene, di bagian paha korban menggunakan celana dalam laki-laki," katanya.
 
Keduanya adalah Syaiful Rahmat, teknisi AirAsia, dan Joe Jeng Fei, warga Surabaya. Jasad Syaiful ditemukan mengambang di perairan dekat Luaor, Majene, sedangkan Joe ditemukan mengapung di perairan Batutaku, Kecamatan Tubo Sendana, Majene.
 
Kepala RSUD Majene, Rahmat Malik, mengatakan, pihaknya hanya bisa melakukan identifikasi awal terhadap jenazah ketiga yang ditemukan. Sedangkan proses identifikasi jenazah harus dilakukan Tim DVI Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya. "Kami di RSUD Majene akan melakukan identifikasi awal kemudian kami teruskan ke Makassar," kata dia.
 
Setelah tiga mayat yang dipastikan bagian korban AirAsia, Tim SAR bersama TNI, Polri, warga, nelayan melakukan pencarian di sepanjang pantai Majene. Hari ini, tim melakukan pencarian menggunakan dua kapal dari Pelabuhan Pangali-ali hingga ke perbatasan Majene dan Mamuju. (Farhan Matappa)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan