Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan tiga lahan untuk mendukung pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Salah satu lahannya berada di Kelurahan Keranggan, gedung atau rumah tahan gempa bantuan dari BRIN yang sudah siap pakai," kata Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat rapat koordinasi penyediaan lahan pembangunan Sentra Pelayanan Pangan dan Gizi (SPPG) di Balai Latihan Kerja Industri, Kecamatan Serpong Utara.
Selain di Kelurahan Keranggan, Pemkot Tangsel juga menyiapkan tiga lokasi alternatif lain yang sedang dalam proses asesmen, yakni di Kampung Sawah, Kebantenan, dan Rusunawa Serua.
Pilar menegaskan bahwa minimal tiga dari empat lokasi tersebut segera dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran program MBG di Kota Tangerang Selatan.
Ia mengakui keterbatasan lahan akibat pesatnya pembangunan permukiman dan komersial di Kota Tangsel menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan fasilitas.
"Lahannya terbatas, kami mencari aset susah-susah mudah. Tapi kalau memang diperlukan lahan Pemkot Tangsel yang dipinjam-pakaikan, ya kami akan cari aset-aset yang lain," ujarnya.
Pilar mengatakan, saat ini program MBG di Tangsel telah menjangkau sebanyak 22.221 siswa dari sekitar 25 sekolah.
Pemkot Tangsel berharap cakupan program ini bisa terus diperluas seiring dengan ketersediaan infrastruktur pendukung.
Tangerang: Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyiapkan tiga lahan untuk mendukung pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG).
"Salah satu lahannya berada di Kelurahan Keranggan, gedung atau rumah tahan gempa bantuan dari BRIN yang sudah siap pakai," kata Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan saat rapat koordinasi penyediaan lahan pembangunan Sentra Pelayanan Pangan dan Gizi (SPPG) di Balai Latihan Kerja Industri, Kecamatan Serpong Utara.
Selain di Kelurahan Keranggan, Pemkot Tangsel juga menyiapkan tiga lokasi alternatif lain yang sedang dalam proses asesmen, yakni di Kampung Sawah, Kebantenan, dan Rusunawa Serua.
Pilar menegaskan bahwa minimal tiga dari empat lokasi tersebut segera dimanfaatkan untuk mendukung kelancaran program MBG di Kota Tangerang Selatan.
Ia mengakui keterbatasan lahan akibat pesatnya pembangunan permukiman dan komersial di Kota Tangsel menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan fasilitas.
"Lahannya terbatas, kami mencari aset susah-susah mudah. Tapi kalau memang diperlukan lahan Pemkot Tangsel yang dipinjam-pakaikan, ya kami akan cari aset-aset yang lain," ujarnya.
Pilar mengatakan, saat ini program MBG di Tangsel telah menjangkau sebanyak 22.221 siswa dari sekitar 25 sekolah.
Pemkot Tangsel berharap cakupan program ini bisa terus diperluas seiring dengan ketersediaan infrastruktur pendukung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)