Palembang: Direktur Lalu Lintas Polda Sumatra Selatan Kombes Juni menemukan fakta baru jatuhnya bus Sriwijaya ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. Kondisi rem diketahui blong sebelum bus berangkat mengangkut penumpang.
Menurut Juni, Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya mengetahui kondisi bus tak laik angkut. Namun diabaikan dan tetap mengangkut penumpang dari Bengkulu menuju Palembang.
“Rem bus Sriwijaya itu blong sehingga tidak bekerja maksimal tetapi pihak PO Sriwijaya tetap membiarkan bus berangkat,” kata Juni, Selasa, 14 Januari 2020.
Selain kondisi rem blong, sopir bus Sriwijaya Feri Efrizal yang mengemudi merupakan sopir pengganti. Pihaknya menduga Feri Efrizal terlalu lelah usai menempuh perjalanan jauh dari Bengkulu menuju Palembang.
“Rute Bengkulu menuju Palembang itu tidak sesuai dengan jalur rute yang seharusnya dan juga Feri itu diduga tidak terlalu memahami rute jalur yang dilalui lewat Kota Palembang,” jelasnya
Pihaknya pun terus melakukan pengembangan kasus dan mencari orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian yang menelan korban 35 orang meninggal dan 13 luka berat.
“Ya pasti akan ada tersangka yang akan dijerat hukum siapa yang paling bertanggung jawab dalam kecelakaan ini,” pungkasnya.
Palembang: Direktur Lalu Lintas Polda Sumatra Selatan Kombes Juni menemukan fakta baru jatuhnya bus Sriwijaya ke jurang Liku Lematang, Desa Prahu Dipo, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagaralam. Kondisi rem diketahui blong sebelum bus berangkat mengangkut penumpang.
Menurut Juni, Perusahaan Otobus (PO) Sriwijaya mengetahui kondisi bus tak laik angkut. Namun diabaikan dan tetap mengangkut penumpang dari Bengkulu menuju Palembang.
“Rem bus Sriwijaya itu blong sehingga tidak bekerja maksimal tetapi pihak PO Sriwijaya tetap membiarkan bus berangkat,” kata Juni, Selasa, 14 Januari 2020.
Selain kondisi rem blong, sopir bus Sriwijaya Feri Efrizal yang mengemudi merupakan sopir pengganti. Pihaknya menduga Feri Efrizal terlalu lelah usai menempuh perjalanan jauh dari Bengkulu menuju Palembang.
“Rute Bengkulu menuju Palembang itu tidak sesuai dengan jalur rute yang seharusnya dan juga Feri itu diduga tidak terlalu memahami rute jalur yang dilalui lewat Kota Palembang,” jelasnya
Pihaknya pun terus melakukan pengembangan kasus dan mencari orang yang paling bertanggung jawab atas kejadian yang menelan korban 35 orang meninggal dan 13 luka berat.
“Ya pasti akan ada tersangka yang akan dijerat hukum siapa yang paling bertanggung jawab dalam kecelakaan ini,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)