Depok: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra menyayangkan ricuh yang terjadi di depan Kompleks Parlemen saat demo Selasa, 24 September 2019. Dia yakin aksi tersebut ditunggangi pihak bertanggung jawab untuk membuat aksi mahasiswa dipertanyakan.
"Kami sangat menyayangkan ada chaos, dan kami yakin ada oknum. Jangan sampai kejadian ini mendeligitimasi gerakan mahasiswa," ucap Manik di Depok, Jawa Barat, Rabu, 25 September 2019.
Manik menegaskan aksi yang diikuti berbagai universitas yang awalnya berjalan damai tidak ditunggangi atau menunggangi kepentingan praktis. Namun, Manik yakin ada oknum yang sengaja membuat rusuh.
"Banyak oknum, sehingga membuat chaos," imbuhnya.
Dia menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat. Manik menyebut mahasiswa yang ikut aksi tapi tak gaduh ikut ditangkap.
"Nanti kita akan koordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) soal ini," jelasnya.
Kronologi versi mahasiswa
Manik menuturkan kronologis insiden bentrok di depan gedung Parlemen itu. Saat itu pedemo menunggu kemunculan perwakilan DPR, namun tiba-tiba ada seruan menggoyangkan pintu.
Pantauan Manik, petugas yang bersiaga langsung menahan dan mencoba mendorong mundur pedemo. Kemudian aksi bakar-bakar barang terjadi.
"Kami tidak mengetahui (pembakar), siapa itu (oknum). Setelah petugas mengeluarkan water canon, tidak berapa lama ditembakkanlah gas air mata," terangnya.
Massa mahasiswa terpecah dan diamankan koordinator mahasiswa masing-masing universitas setelah kejadian tersebut. Dia mengaku tidak tahu siapa saja yang berada di dalam kerumunan saat itu.
"Kami berharap ke depan koalisi lebih berkoordinasi dan komunikatif dengan mahasiswa untuk saling jaga satu sama lain," tandasnya.
Depok: Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Manik Marganamahendra menyayangkan ricuh yang terjadi di depan Kompleks Parlemen saat demo Selasa, 24 September 2019. Dia yakin aksi tersebut ditunggangi pihak bertanggung jawab untuk membuat aksi mahasiswa dipertanyakan.
"Kami sangat menyayangkan ada
chaos, dan kami yakin ada oknum. Jangan sampai kejadian ini mendeligitimasi gerakan mahasiswa," ucap Manik di Depok, Jawa Barat, Rabu, 25 September 2019.
Manik menegaskan aksi yang diikuti berbagai universitas yang awalnya berjalan damai tidak ditunggangi atau menunggangi kepentingan praktis. Namun, Manik yakin ada oknum yang sengaja membuat rusuh.
"Banyak oknum, sehingga membuat
chaos," imbuhnya.
Dia menyayangkan tindakan represif yang dilakukan aparat. Manik menyebut mahasiswa yang ikut aksi tapi tak gaduh ikut ditangkap.
"Nanti kita akan koordinasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) soal ini," jelasnya.
Kronologi versi mahasiswa
Manik menuturkan kronologis insiden bentrok di depan gedung Parlemen itu. Saat itu pedemo menunggu kemunculan perwakilan DPR, namun tiba-tiba ada seruan menggoyangkan pintu.
Pantauan Manik, petugas yang bersiaga langsung menahan dan mencoba mendorong mundur pedemo. Kemudian aksi bakar-bakar barang terjadi.
"Kami tidak mengetahui (pembakar), siapa itu (oknum). Setelah petugas mengeluarkan
water canon, tidak berapa lama ditembakkanlah gas air mata," terangnya.
Massa mahasiswa terpecah dan diamankan koordinator mahasiswa masing-masing universitas setelah kejadian tersebut. Dia mengaku tidak tahu siapa saja yang berada di dalam kerumunan saat itu.
"Kami berharap ke depan koalisi lebih berkoordinasi dan komunikatif dengan mahasiswa untuk saling jaga satu sama lain," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)