Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus antisipasi menghadapi fenomena iklim El Nino.
"Kami menanam jagung, sagu, di lahan-lahan milik pemkot. Kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena wilayah pertaniannya lebih besar," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin, 31 Juli 2023.
Selain itu, kata Eri, Pemkot Surabaya juga mengerahkan tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok di pasaran.
"Kita sudah ada tim yang salah satu tugasnya melihat harga pasar setiap minggu, mulai cabai dan macam-macam," jelasnya.
Guna mencegah kenaikan harga barang, Eri mengungkapkan Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil bahan pokok untuk mendapatkan harga produsen.
"Untuk mencegah adanya kenaikan barang, kita melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kita lakukan," ucap dia.
Menurutnya, kerja sama dengan daerah lain dilakukan karena Kota Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai. Dengan demikian, Eri menyebut harga bahan pangan masih terjangkau.
Namun, jika harga bahan pokok mengalami kenaikan akibat mahalnya harga pupuk atau cuaca, pemkot tidak bisa mencegahnya.
"Kalau transport BBM yang naik, kami bisa melakukan subsidi. Tapi kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya," jelasnya.
Surabaya: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melakukan penanaman sembilan bahan pangan pengganti padi. Langkah ini dilakukan sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan, sekaligus antisipasi menghadapi
fenomena iklim El Nino.
"Kami menanam jagung, sagu, di lahan-lahan milik pemkot. Kami juga berkoordinasi dengan daerah-daerah lain, karena wilayah pertaniannya lebih besar," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Senin, 31 Juli 2023.
Selain itu, kata Eri, Pemkot Surabaya juga mengerahkan tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk mencegah atau mengantisipasi kenaikan harga pokok di pasaran.
"Kita sudah ada tim yang salah satu tugasnya melihat harga pasar setiap minggu, mulai cabai dan macam-macam," jelasnya.
Guna mencegah kenaikan harga barang,
Eri mengungkapkan Pemkot Surabaya menjalin kerja sama dengan sejumlah daerah penghasil bahan pokok untuk mendapatkan harga produsen.
"Untuk mencegah adanya kenaikan barang, kita melakukan kerja sama dengan daerah-daerah penghasil, seperti telur dengan Blitar, bawang putih dan merah dengan Nganjuk. Itu sudah kita lakukan," ucap dia.
Menurutnya, kerja sama dengan daerah lain dilakukan karena Kota Surabaya bukan daerah penghasil, melainkan pemakai. Dengan demikian, Eri menyebut harga bahan pangan masih terjangkau.
Namun, jika
harga bahan pokok mengalami kenaikan akibat mahalnya harga pupuk atau cuaca, pemkot tidak bisa mencegahnya.
"Kalau transport BBM yang naik, kami bisa melakukan subsidi. Tapi kalau pupuk naik dan menyebabkan harga tinggi, kami akan tetap mempertahankan harga kulaknya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)