Putri Ariani, foto: Instagram
Putri Ariani, foto: Instagram

Putri Ariani Bangkit dari Keterbatasan

Ahmad Mustaqim • 07 Juni 2023 22:47
Yogyakarta: Putri Ariani berhasil membuktikan keterbatasan tak lantas membuat seseorang tertinggal. Hal itu justru dibuktikan dengan prestasinya di Americas Got Talent (AGT) dengan mendapatkan Golden Buzzer oleh dewan juri.
 
Ariani Nisma Putri merupakan nama lengkapnya. Ia merupakan satu di antara dua siswa difabel di SMKN2 Kasihan Kabupaten Bantul atau Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. Meski difabel kondisi itu bukan lagi jadi persoalan bagi putri.
 
"(Putri sebagai siswa difabel netra) tidak lagi memikirkan keterbatasan fisik. Di AGT (difabel) netranya sudah lewat," kata Kepala SMKN 2 Kasihan, Agus Suranto, saat dihubungi, Rabu, 7 Juni 2023.
 
Baca: Putri Ariani, Peraih America's Got Talent 2023 Masih Kelas XI SMK

Perempuan kelahiran 31 Desember 2005 itu masih duduk di bangku kelas XI. Pada bulan depan, Putri akan naik ke kelas XII.

Suranto cukup sering bertemu orang tua Putri, khususnya saat mengantar ke sekolah. Ia menyebut bertemu dengan kedua orang tua siswa itu biasanya dua hingga tiga hari sekali.
 
Suranto menilai Putri bersikap biasa meski sebelumnya pernah memperoleh prestasi di ajang Indonesia's Got Talent 2014. Bahkan, kata dia, Putri tak pernah menonjolkan di4i.
 
"Dia (Putri) biasa di sekolah. Dia rendah hati. Tidak suka caper, tapi banyak kawan-kawannya yang simpati. Termasuk membantu Putri saat beraktivitas di sekolah," jelas Suranto.
 
Sebagai siswa sekaligus pemusik, Putri juga mampu menempatkan diri, termasuk ketika manggung orkestra dengan teman maupun musisi lain. Menurut dia, Putri sudah selesai dengan diri sendiri.
 
"(Putru) ingin jadi super star. Dia tahapannya sekarang memberi motivasi. Sudah beres dengan (persoalan) dirinya," ungkapnya.
 
Di AS Tetap Diberi Tugas Sekolah
 
Putri dan kedua orang tuanya menuju Amerika Serikat (AS) sejak akhir Mei 2023. Sebelum bertolak ke negeri Paman Sam, Putri sudah lebih dulu izin ke sekolah.
 
"Dia di Los Angeles. Sekitar tujuh hingga 10 hari di sana," kata Suranto.
 
Meski di seberang benua yang jauh, sekolah tetap memberikan kewajiban tugas sekolah kepada Putri. Kendatipun dengan proporsi kemampuannya. Ia mengatakan Putri tetap harus menyeimbangkan kepentingan akademik maupun karir atau hobinya.
 
"Saya berayukur, dia menyadari mengikuti pembelajaran secara akademis di sekolah harus juga stabil. Walaupun di luar negeri dia tetep mengerjakan tugas-tugas (sekolah)," bebernya.
 
Dengan menanjakkan prestasi Putri, Suranto berpesan agar salah satu anak didiknya itu tetap rendah diri. Ia mengingatikan belajar harus terus dijalani bagi siapapun, termasuk Putri.
 
"Tetap belajar terus. Tak akan pernah habis ilmu di dunia ini. Setiap tantangan harus dihadapi dan dijalani," ujarnya.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 

 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan