Diskoperindag Cianjur Pastikan Kenaikan Harga Beras Masih Wajar
Antara • 09 September 2023 07:45
Cianjur: Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan stok dan harga beras di pasar tradisional di wilayah tersebut masih aman. Adapun kenaikan harga di bawah Rp1.000 per kilogram dinilai masih normal.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengatakan setiap hari pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan harga serta ketersediaan stok beras termasuk berkoordinasi dengan Bulog Cianjur untuk antisipasi kenaikan harga.
"Kalaupun terjadi kenaikan harga tidak lebih dari Rp1.000 per kilogram, saat ini harga beras medium yang semula Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram dan jenis premium semula di angka Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram," ujar dia.
Kenaikan tersebut dinilai masih normal dan tidak akan lebih karena sejumlah upaya antisipasi dilakukan pihaknya termasuk menggulirkan program bersama Bulog Cianjur ketika kenaikan harga pangan terutama beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Harga beras mengalami kenaikan diduga karena musim kemarau. Pihaknya memastikan stok cadangan beras milik pemerintah masih memadai, sehingga kenaikan tidak akan sampai melambung tinggi.
"Bulog Cianjur tengah melakukan suplai atau pasokan ke beberapa pasar tradisional di Cianjur melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai upaya menekan kenaikan harga tidak sampai melambung," tutur dia.
Komarudin menambahkan untuk menjaga stabilisasi harga di pasaran, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi harga kebutuhan pangan setiap harinya. Ia akan mengambil langkah antisipasi ketika terjadi kenaikan yang cukup tinggi.
Sementara itu, Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison, mengatakan setiap hari pihaknya melakukan pemantauan harga beras ke pasar yang ada di Cianjur, sebagai upaya mengendalikan harga melalui program SPHP dengan menyalurkan beras Bulog melalui pedagang di pasar tradisional di Cianjur.
Pihaknya memastikan musim kemarau tidak mempengaruhi kenaikan harga beras di pasaran. Sebab, berbagai cara dilakukan dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur.
"Program SPHP dijalankan untuk menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga pangan di tingkat konsumen, untuk wilayah Cianjur, penyaluran beras ke tingkat pengecer dikirim sebanyak 2 ton ke pedagang dan pengecer di tiga pasar yang ada," ucap dia.
Cianjur: Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Diskoperindag) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan stok dan harga beras di pasar tradisional di wilayah tersebut masih aman. Adapun kenaikan harga di bawah Rp1.000 per kilogram dinilai masih normal.
Kepala Diskoperindag Kabupaten Cianjur, Komarudin, mengatakan setiap hari pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan harga serta ketersediaan stok beras termasuk berkoordinasi dengan Bulog Cianjur untuk antisipasi kenaikan harga.
"Kalaupun terjadi kenaikan harga tidak lebih dari Rp1.000 per kilogram, saat ini harga beras medium yang semula Rp11 ribu per kilogram menjadi Rp12 ribu per kilogram dan jenis premium semula di angka Rp12 ribu menjadi Rp13 ribu per kilogram," ujar dia.
Kenaikan tersebut dinilai masih normal dan tidak akan lebih karena sejumlah upaya antisipasi dilakukan pihaknya termasuk menggulirkan program bersama Bulog Cianjur ketika kenaikan harga pangan terutama beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
Harga beras mengalami kenaikan diduga karena musim kemarau. Pihaknya memastikan stok cadangan beras milik pemerintah masih memadai, sehingga kenaikan tidak akan sampai melambung tinggi.
"Bulog Cianjur tengah melakukan suplai atau pasokan ke beberapa pasar tradisional di Cianjur melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebagai upaya menekan kenaikan harga tidak sampai melambung," tutur dia.
Komarudin menambahkan untuk menjaga stabilisasi harga di pasaran, pihaknya akan terus memantau dan mengawasi harga kebutuhan pangan setiap harinya. Ia akan mengambil langkah antisipasi ketika terjadi kenaikan yang cukup tinggi.
Sementara itu, Kepala Bulog Cianjur, Renato Horison, mengatakan setiap hari pihaknya melakukan pemantauan harga beras ke pasar yang ada di Cianjur, sebagai upaya mengendalikan harga melalui program SPHP dengan menyalurkan beras Bulog melalui pedagang di pasar tradisional di Cianjur.
Pihaknya memastikan musim kemarau tidak mempengaruhi kenaikan harga beras di pasaran. Sebab, berbagai cara dilakukan dengan dinas terkait di Pemkab Cianjur.
"Program SPHP dijalankan untuk menjaga stabilisasi ketersediaan dan harga pangan di tingkat konsumen, untuk wilayah Cianjur, penyaluran beras ke tingkat pengecer dikirim sebanyak 2 ton ke pedagang dan pengecer di tiga pasar yang ada," ucap dia. Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id(NUR)