Malang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana mendirikan pos lapangan di empat titik rawan bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebanyak empat titik tersebut antara lain, Kecamatan Ngantang, Tirtoyudo, Tumpang, dan Gedangan.
Masing-masing pos lapangan tersebut nantinya dapat menjangkau beberapa kecamatan lain di sekitarnya. Sehingga, penanganan bencana hidrometeorologi bisa menyeluruh di wilayah Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan pihaknya tengah menyusun surat keputusan (SK) terkait penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor. Bencana ini berpotensi terjadi saat masuk musim hujan.
“Kami sedang menaikkan atau membuat SK penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi pada 2022,” kata Sadono, Rabu, 28 September 2022.
Sadono mengaku penetapan status siaga darurat bencana ini dilakukan setelah memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya, prediksi cuaca dari BMKG terkait musim hujan yang akan datang lebih awal.
“Jadi, berdasarkan rilis BMKG, musim hujan datangnya lebih awal. Biasanya November sekarang sudah Oktober (masuk musim hujan). Di akhir September 2022, ini juga sudah mulai terlihat turun hujan,” jelasnya.
Sadono menerangkan penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi akan berlangsung hingga Oktober 2022.
“Setelah ada penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorolgi nanti ada penetapan status pos lapangan dan BPBD akan ditunjuk oleh bupati sebagai komandan daruratnya,” ujarnya.
Malang: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berencana mendirikan pos lapangan di empat titik rawan
bencana hidrometeorologi di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sebanyak empat titik tersebut antara lain, Kecamatan Ngantang, Tirtoyudo, Tumpang, dan Gedangan.
Masing-masing pos lapangan tersebut nantinya dapat menjangkau beberapa kecamatan lain di sekitarnya. Sehingga, penanganan bencana hidrometeorologi bisa menyeluruh di wilayah Kabupaten Malang.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan, mengatakan pihaknya tengah menyusun surat keputusan (SK) terkait penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi, seperti
banjir dan
tanah longsor. Bencana ini berpotensi terjadi saat masuk musim hujan.
“Kami sedang menaikkan atau membuat SK penetapan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi pada 2022,” kata Sadono, Rabu, 28 September 2022.
Sadono mengaku penetapan status siaga darurat bencana ini dilakukan setelah memperhatikan beberapa faktor. Salah satunya, prediksi cuaca dari BMKG terkait musim hujan yang akan datang lebih awal.
“Jadi, berdasarkan rilis BMKG, musim hujan datangnya lebih awal. Biasanya November sekarang sudah Oktober (masuk musim hujan). Di akhir September 2022, ini juga sudah mulai terlihat turun hujan,” jelasnya.
Sadono menerangkan penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorologi akan berlangsung hingga Oktober 2022.
“Setelah ada penetapan status siaga darurat bencana hidrometeorolgi nanti ada penetapan status pos lapangan dan BPBD akan ditunjuk oleh bupati sebagai komandan daruratnya,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)