Jepara: Distribusi bantuan sosial (Bansos) dampak penaikan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sudah dimulai sejak pekan lalu. Keluarga penerima manfaat (KPM) hanya perlu datang ke kantor pos setempat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Kepala Cabang PT Pos Indonesia Kabupaten Jepara, Lardi, mengatakan, khusus bagi warga yang tidak bisa datang mengambil bantuan secara langsung, akan didatangi oleh petugas.
“Misalnya karena sudah usia tua, sakit, sehingga tidak bisa datang mengambil sendiri, petugas yang akan mendatangi ke rumah-rumah. Ini sedang kami laksanakan,” kata Lardi, Rabu, 14 September 2022.
Sementara bagi warga yang merantau, PT Pos Indonesia masih melayani selama data penerima bansos belum ditutup oleh pemerintah pusat. Namun, PT Pos Indonesia tidak bisa memastikan kapan data ditutup.
“Selama close data belum dilakukan dari pusat masih bisa diambil. Cuma masalahnya, kapan data ditutup, kami tidak tahu,” ujar Lardi.
Seorang warga Desa Langon Kecamatan Tahunan, Supriyanto, mengamini KPM yang tak mampu datang langsung mencairkan bantuan tetap bisa menerima bansos. Hal itu ia buktikan setelah ditolak mencairkan bansos milik orang tuanya yang berhalangan karena faktor usia.
“Orang tua saya kan tidak mungkin ambil sendiri, karena sudah susah jalan dan penglihatannya berkurang. Terus saya mau mengambilkan. Sudah bawa KTP dan KK, tapi kata petugas bantuannya (bilang akan) diantar ke rumah dalam waktu dua atau tiga hari kedepan,” ungkap Supriyanto.
Jepara: Distribusi
bantuan sosial (Bansos) dampak penaikan bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sudah dimulai sejak pekan lalu. Keluarga penerima manfaat (KPM) hanya perlu datang ke kantor pos setempat dengan membawa kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK).
Kepala Cabang PT Pos Indonesia Kabupaten Jepara, Lardi, mengatakan, khusus bagi warga yang tidak bisa datang mengambil bantuan
secara langsung, akan didatangi oleh petugas.
“Misalnya karena sudah usia tua, sakit, sehingga tidak bisa datang mengambil sendiri, petugas yang akan mendatangi ke rumah-rumah. Ini sedang kami laksanakan,” kata Lardi, Rabu, 14 September 2022.
Sementara bagi warga yang merantau, PT Pos Indonesia masih melayani selama data penerima bansos belum ditutup oleh pemerintah pusat. Namun, PT Pos Indonesia tidak bisa memastikan kapan data ditutup.
“Selama
close data belum dilakukan dari pusat masih bisa diambil. Cuma masalahnya, kapan data ditutup, kami tidak tahu,” ujar Lardi.
Seorang warga Desa Langon Kecamatan Tahunan, Supriyanto, mengamini KPM yang tak mampu datang langsung mencairkan bantuan tetap bisa menerima bansos. Hal itu ia buktikan setelah ditolak mencairkan
bansos milik orang tuanya yang berhalangan karena faktor usia.
“Orang tua saya kan tidak mungkin ambil sendiri, karena sudah susah jalan dan penglihatannya berkurang. Terus saya mau mengambilkan. Sudah bawa KTP dan KK, tapi kata petugas bantuannya (bilang akan) diantar ke rumah dalam waktu dua atau tiga hari kedepan,” ungkap Supriyanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)