Jayapura: Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan sebanyak 92 warga Kota Jayapura, Papua, terkena serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang merebak sejak bulan Januari 2022.
"Bahkan, hingga awal bulan Oktober 2022 masih ada laporan tentang warga yang terkena DBD di Kota Jayapura," kata Kepala Dinkes Jayapura, Nyoman Antari, di Jayapura, Rabu, 19 Oktober 2022.
Nyoman menjelaskan setelah ditangani intensif, warga yang terkena DBD itu berangsur sembuh usai mendapat perawatan di rumah sakit. Ia menjelaskan kasus DBD tertinggi terjadi di bulan Juni lalu, yakni mencapai 18 kasus.
Dia berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan gerakan 3M, yakni membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur berbagai benda, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
"Namun, kami senantiasa berharap warga lebih peduli akan kebersihan di sekitar permukimannya agar tidak menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak," ungkap Nyoman.
Sementara salah seorang warga di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Utara, Magdaleba, mengatakan mengaku salah satu anggota keluarganya terkena DBD yang sempat dirawat di rumah sakit.
Selain keponakannya, juga ada beberapa tetangga yang keluarganya terkena DBD dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.
"Kami berharap petugas kesehatan kembali melakukan pengasapan secara menyeluruh guna membunuh nyamuk Aedes aegypti," ungkap Magdalena.
Jayapura: Dinas Kesehatan (Dinkes) menyatakan sebanyak 92 warga Kota Jayapura,
Papua, terkena serangan penyakit
demam berdarah dengue (DBD) yang merebak sejak bulan Januari 2022.
"Bahkan, hingga awal bulan Oktober 2022 masih ada laporan tentang warga yang terkena DBD di Kota Jayapura," kata Kepala Dinkes Jayapura, Nyoman Antari, di Jayapura, Rabu, 19 Oktober 2022.
Nyoman menjelaskan setelah ditangani intensif, warga yang terkena DBD itu berangsur sembuh usai mendapat perawatan di
rumah sakit. Ia menjelaskan kasus DBD tertinggi terjadi di bulan Juni lalu, yakni mencapai 18 kasus.
Dia berharap masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan gerakan 3M, yakni membersihkan tempat penampungan air, menutup tempat penampungan air dan mengubur berbagai benda, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.
"Namun, kami senantiasa berharap warga lebih peduli akan kebersihan di sekitar permukimannya agar tidak menjadi tempat bagi nyamuk untuk berkembang biak," ungkap Nyoman.
Sementara salah seorang warga di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Utara, Magdaleba, mengatakan mengaku salah satu anggota keluarganya terkena DBD yang sempat dirawat di rumah sakit.
Selain keponakannya, juga ada beberapa tetangga yang keluarganya terkena DBD dan saat ini sudah dinyatakan sembuh.
"Kami berharap petugas kesehatan kembali melakukan pengasapan secara menyeluruh guna membunuh nyamuk Aedes aegypti," ungkap Magdalena.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)