Bogor: Fenomena tanah bergerak melanda Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bantuan dari pemerintah untuk korban bencana memang diberikan, namun masih banyak masyarakat yang terkendala administrasi.
Saat ini, sejumlah warga mengungsi di tenda darurat pascabencana tanah bergerak yang menghancurkan rumah mereka. Diketahui warga korban bencana alam ini sudah menempati lokasi tenda darurat selama lebih dari sepekan.
Stok bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikabarkan masih aman, terutama untuk prioritas kelompok rentan. Tenda tambahan juga dibangun untuk menampung warga yang terdampak bencana ini.
Namun, tak semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan tersebut. Masih ditemukan beberapa keluarga yang masih tidak mendapatkan bantuan karena terkendala oleh masalah administrasi.
"Makanan bayi dan popok belum dapat, harus pakai KK. Sekarang popok dan susu dapat dari saudara suami," kata Rose, salah satu korban, pada tayangan program Headline News di Metro TV, Kamis, 22 September 2022.
Rose menjelaskan bahwa ia dan anaknya telah tinggal selama 9 hari di tenda pengungsian. Rumah lamanya yang terdampak bencana sudah tidak layak digunakan.
"Waktu itu saya masih di dalam rumah sama anak. Suami sedang tidak ada di rumah. Saya di kasih tahu sama tetangga. Ada gempa, ya saya langsung keluar. Kalau keadaan rumah sih parah ya, parah banget." ujar Rose.
Pemerintah berencana memberikan bantuan berupa sewa rumah untuk setiap keluarga. Dengan catatan, korban memiliki Kartu Keluarga (KK).
“Katanya sih dari pemerintah ada yang pembagian, mau bikin rumah, mau dikontrakin, tapi syaratnya ya harus punya KK," kata Rose.
Baca: 10 Rumah Terdampak Pergeseran Tanah di Bogor Direlokasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 41 warga mengungsi akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. BNPB mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, 41 warga yang terdampak langsung terpaksa mengungsi ke dua titik lokasi yang lebih aman setelah tempat tinggal mereka mengalami kerusakan akibat adanya fenomena pergerakan tanah.
"Dua lokasi yang menjadi tempat pengungsian itu meliputi Villa Roso, Kampung Curug, RT 02 RW 09 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang dan Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor," ucapnya. (Kinanthi Redha)
Bogor: Fenomena
tanah bergerak melanda Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bantuan dari pemerintah untuk korban bencana memang diberikan, namun masih banyak masyarakat yang terkendala administrasi.
Saat ini, sejumlah warga mengungsi di tenda darurat pascabencana tanah bergerak yang menghancurkan rumah mereka. Diketahui warga korban bencana alam ini sudah menempati lokasi tenda darurat selama lebih dari sepekan.
Stok bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikabarkan masih aman, terutama untuk prioritas kelompok rentan. Tenda tambahan juga dibangun untuk menampung warga yang terdampak bencana ini.
Namun, tak semua masyarakat bisa mendapatkan bantuan tersebut. Masih ditemukan beberapa keluarga yang masih tidak mendapatkan bantuan karena terkendala oleh masalah administrasi.
"Makanan bayi dan popok belum dapat, harus pakai KK. Sekarang popok dan susu dapat dari saudara suami," kata Rose, salah satu korban, pada tayangan program Headline News di
Metro TV, Kamis, 22 September 2022.
Rose menjelaskan bahwa ia dan anaknya telah tinggal selama 9 hari di tenda pengungsian. Rumah lamanya yang terdampak bencana sudah tidak layak digunakan.
"Waktu itu saya masih di dalam rumah sama anak. Suami sedang tidak ada di rumah. Saya di kasih tahu sama tetangga. Ada gempa, ya saya langsung keluar. Kalau keadaan rumah sih parah ya, parah banget." ujar Rose.
Pemerintah berencana memberikan bantuan berupa sewa rumah untuk setiap keluarga. Dengan catatan, korban memiliki Kartu Keluarga (KK).
“Katanya sih dari pemerintah ada yang pembagian, mau bikin rumah, mau dikontrakin, tapi syaratnya ya harus punya KK," kata Rose.
Baca:
10 Rumah Terdampak Pergeseran Tanah di Bogor Direlokasi
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 41 warga mengungsi akibat bencana pergerakan tanah yang terjadi di Desa Bojongkoneng, Kecamatan Babakanmadang, Kabupaten Bogor. BNPB mengimbau masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, 41 warga yang terdampak langsung terpaksa mengungsi ke dua titik lokasi yang lebih aman setelah tempat tinggal mereka mengalami kerusakan akibat adanya fenomena pergerakan tanah.
"Dua lokasi yang menjadi tempat pengungsian itu meliputi Villa Roso, Kampung Curug, RT 02 RW 09 Desa Bojong Koneng, Kecamatan Babakan Madang dan Posko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor," ucapnya.
(Kinanthi Redha) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)