Warga Binaan Lapas Padang tengah mengerjakan sandal di bengkel kerja milik Lapas Padang. ANTARA/FathulAbdi
Warga Binaan Lapas Padang tengah mengerjakan sandal di bengkel kerja milik Lapas Padang. ANTARA/FathulAbdi

Inspiratif, Sandal Buatan Napi Lapas Padang Diminati Banyak Hotel

Antara • 20 September 2022 19:28
Padang: Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang, Sumatra Barat (Sumbar) diajak memproduksi lima belas hingga tujuh belas ribu pasang sandal untuk pihak hotel serta penginapan.
 
Pembuatan sendal merupakan bagian dari program pembinaan kemandirian yang digulirkan oleh Lapas Padang terhadap WBP yang sedang menjalani masa hukuman.
 
"Produksi sendal angkanya terus mengalami peningkatan, saat ini dalam satu bulan kami bisa memproduksi hingga tujuh belas ribu pasang sandal," kata Kepala Lembaga Pemasyarakatan Padang, Era Wiharto, di Padang, Selasa, 20 September 2022.
 
Baca: Semalam Dua Napi Lapas Tasikmalaya Kabur, Paginya Ditangkap Lagi

Dia mengatakan belasan ribu produk buatan 'bang napi' itu kini telah digunakan oleh belasan hotel serta rumah sakit yang ada di provinsi setempat, bahkan beberapa di antaranya adalah hotel berbintang.

"Sendal buatan WBP Lapas Padang sejauh ini mendapatkan respon positif dari pihak pelaku usaha, karena memang kami menjaga kualitas terhadap produk," jelasnya.
 
Era menyatakan dalam kegiatan tersebut Lapas Padang bukanlah pihak yang punya orientasi utama pada aspek bisnis, namun menekankan pembinaan terhadap WBP. Sehingga kualitas produk lebih diutamakan.
 
Jika menilik kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di Lapas Padang saat ini, Lapas Padang bisa memenuhi permintaan sandal hotel hingga 30 ribu pasang dalam satu bulan.
 
Ia mengatakan pengerjaan sendal tersebut dilakukan oleh puluhan WBP yang telah menerima pelatihan dengan alat semi modern, di bawah pembinaan pegawai Lapas.
 
"Kami berharap kegiatan ini bisa menjadi bekal kemampuan bagi warga binaan ketika telah keluar dari penjara nanti, sehingga mereka bisa menjalankan usaha juga," ungkap Era.
 
Sementara Kepala Subsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan hasil Kerja Lapas Padang, M Fadli, mengatakan para WBP yang terlibat dalam kegiatan produksi sendal juga menerima upah dari nilai keuntungan.
 
Ia mengatakan metode pembagiannya adalah 15 persen disetor ke negara sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), 50 persen untuk premi atau upah, dan 35 persen untuk operasional kegiatan kerja.
 
"Selain sendal hotel, kegiatan pembinaan kemandirian Lapas Padang yang juga telah bernilai ekonomi adalah pembuatan tatakan buah sebanyak 10 kodi per bulan," jelasnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan