ilustrasi. Foto: Medcom.id
ilustrasi. Foto: Medcom.id

12 Pekerja Pemetik Semangka di Bali Tersambar Petir, 1 Tewas

Fatha Annisa • 28 Januari 2024 13:19
Jakarta: Sebanyak 12 orang di Kabupaten Jembrana, Bali, tersambar petir, Sabtu, 27 Januari 2024, sekitar pukul 15.00 Wita. Satu korban meninggal dunia, sedangkan 11 orang lainnya mengalami luka berat hingga ringan. 
 
“(korban) Satu orang meninggal dunia, satu orang kritis, dua orang luka berat dan delapan orang luka ringan,” beber Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jembrana AKP Agus Riwayanto Diputra, dikutip dari Antara, Minggu, 28 Januari 2024. 
 

Korban Pekerja Pemetik Semangka

Agus Riwayanto mengungkapkan peristiwa nahas ini terjadi di area persawahan Subak Kawis, Desa Budeng, Kecamatan Jembrana. Para korban yang merupakan pekerja pemetik semangka sedang memanen di lokasi. 
 
Baca juga: Miris! Sambaran Petir Tewaskan 22 Orang di Bihar India

 
Sekitar pukul 14.30 Wita, turun hujan gerimis sehingga para pekerja berteduh. Sebanyak 12 orang berteduh di gubuk yang ada di tengah sawah. Sungguh malang nasib para pekerja tersebut, petir menyambar mereka ketika sedang berteduh. 
 
“Mereka tidak tahu persis kejadiannya, karena langsung tidak sadarkan diri,” kata Agus Riwayanto.
 

Ada Korban Terpental

Salah seorang korban, Sariani, mengatakan 11 dari 12 orang korban terpental keluar gubuk. Dia mengaku badannya terasa kaku ketika tersadar. Dia juga sempat melambaikan tangan untuk meminta pertolongan pada sopir truk pengangkut semangka. 
 
 
Baca juga: 3 Petani di Indramayu Tewas Tersambar Petir
 

Identitas Korban

Dalam kejadian ini, seorang warga Dusun Biluk Poh, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo, bernama Ni Wayan Suriati meninggal dunia. 
Sedangkan, I Ketut Wiasa juga dari Dusun Biluk Poh dalam kondisi kritis.
 
Dua korban mengalami luka berat yakni Ni Nyoman Ratni warga Dusun Biluk Poh dan Ni Komang Ayu Sri Suparmi asal Dusun Anyar Tembles, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo.

Sementara itu, delapan korban mengalami luka ringan. Yaitu, Ni Kadek Suardani dari Desa Pohsanten, Wayan Murdani dari Desa Penyaringan, Ni Nyoman Toni, Ketut Wati dan Ni Luh Sutratini dari Kelurahan Tegalcangkring, Made Sariani warga Desa Mendoyo Dauhtukad, dan I Ketut Nalya dan Ketut Sulasih dari  Desa Delodbrawah.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan