Tangerang: Amarto Abdullah Samin, jemaah calon haji dari Tangerang Selatan (Tangsel), meninggal dunia di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Arab Saudi. Diduga korban mengalami sakit pada pernapasannya.
"Satu jemaah haji asal Tangsel meninggal pada Senin, 3 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 waktu setempat di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Arab Saudi," ujar Kasie Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Tangsel, Rizki Waludin, Rabu, 5 Juni 2024.
Rizki menuturkan, bermula saat seorang calon haji tersebut tiba-tiba jatuh pingsan saat di kamarnya. Kemudian, lanjutnya, perawat pun melakukan pengecekan terhadap korban.
"Jemaah saat dilakukan perawatan tidak menunjukan tanda-tanda merespons. Akhirnya dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) oleh tim dokter," jelasnya.
Menurut Rizki, dilakukan RJP oleh tim dokter bertujuan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan pada korban. Namun, korban pun tidak menunjukan adanya respons sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Tim dokter mencari akses iv line dan telepon TEMS (percepatan layanan kesehatan). Jemaah itu dibawa ambulans untuk dibawa ke RS King Faisal, Makkah," katanya.
Rizki menambahkan, dalam perjalanan korban kembali mendapat tindakan RJP dan laryngeal mask airway (LMA) atau alat bantu jalan napas supraglostis.
"Pukul 11.13 waktu setempat, jemaah itu tiba di IGD rumah sakit tersebut serta dilanjutkan resusitasi oleh tim IGD RS king Faisal. Tapi, pada pukul 11.38 waktu setempat, tim dokter IGD menyatakan calon haji asal Tangsel itu meninggal dunia," ungkapnya.
Tangerang: Amarto Abdullah Samin, jemaah calon haji dari Tangerang Selatan (Tangsel), meninggal dunia di
Rumah Sakit King Faisal Makkah, Arab Saudi. Diduga korban mengalami sakit pada pernapasannya.
"Satu jemaah haji asal Tangsel meninggal pada Senin, 3 Juni 2024 sekitar pukul 11.00 waktu setempat di Rumah Sakit King Faisal Makkah, Arab Saudi," ujar Kasie Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Tangsel, Rizki Waludin, Rabu, 5 Juni 2024.
Rizki menuturkan, bermula saat seorang calon haji tersebut tiba-tiba jatuh pingsan saat di kamarnya. Kemudian, lanjutnya, perawat pun melakukan pengecekan terhadap korban.
"Jemaah saat dilakukan perawatan tidak menunjukan tanda-tanda merespons. Akhirnya dilakukan resusitasi jantung paru (RJP) oleh tim dokter," jelasnya.
Menurut Rizki, dilakukan RJP oleh tim dokter bertujuan untuk mengembalikan fungsi sirkulasi dan pernapasan pada korban. Namun, korban pun tidak menunjukan adanya respons sehingga harus dibawa ke rumah sakit.
"Tim dokter mencari akses iv line dan telepon TEMS (percepatan layanan kesehatan). Jemaah itu dibawa ambulans untuk dibawa ke RS King Faisal, Makkah," katanya.
Rizki menambahkan, dalam perjalanan korban kembali mendapat tindakan RJP dan laryngeal mask airway (LMA) atau alat bantu jalan
napas supraglostis.
"Pukul 11.13 waktu setempat, jemaah itu tiba di IGD rumah sakit tersebut serta dilanjutkan resusitasi oleh tim IGD RS king Faisal. Tapi, pada pukul 11.38 waktu setempat, tim dokter IGD menyatakan calon haji asal Tangsel itu meninggal dunia," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
