“Jadi setelah dianalisa, gempa bumi magnitudo 6,3 yang terjadi pekan lalu diakibatkan oleh adanya sesar lokal,” kata Koordinator BMKG NTT Margiono di Kupang, Selasa, 7 November 2023.
Dia mengatakan gempa bumi kedua dengan magnitudo yang lebih besar dibandingkan gempa bumi yang terjadi pada 2022 lalu.
"Gempa yang terjadi di kabupaten pada tahun 2022 lalu itu lokasinya sama dengan gempa yang terjadi pada tanggal 2 lalu. Bedanya adalah magnitudo-nya kali ini 6,6 sementara tahun sebelumnya magnitudo 5,6," ujar dia.
| Baca: Gempa Magnitudo 5,1 di Sumbawa Dipicu Lempeng Indo-Australia |
Dia menjelaskan, sifat gempa bumi itu sendiri adalah gempa berulang. Artinya jika gempa bumi pernah terjadi di salah satu lokasi maka dipastikan akan ada lagi gempa berikutnya.
Namun, pihak BMKG sendiri tidak bisa memprediksi kapan gempa bumi itu akan kembali terjadi di lokasi yang sama, oleh karena itu masyarakat diimbau untuk selalu waspada jika daerah tempat tinggal pernah menjadi lokasi gempa bumi.
"Bahkan kami juga tidak bisa memprediksi berapa magnitudo gempa berikutnya," ujar dia.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kupang, tercatat 27 desa di 14 kecamatan terdampak gempa bumi dengan jumlah warga yang menjadi korban 520 jiwa.
Dalam peristiwa itu, 104 rumah warga serta 11 fasilitas umum, seperti sekolah dan gereja, serta 29 gedung perkantoran pemerintah rusak. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut terjadi di kedalaman 10 kilometer dan lokasi di 24 kilometer tenggara Kota Kupang, Ibu Kota Provinsi NTT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id