Mataram: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera memasang TEWS (tsunami early warning system) atau sistem peringatan dini tsunami di delapan kelurahan rawan tsunami di kota itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor, mengatakan TEWS tersebut akan dipasang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
"Delapan titik penempatan TEWS di delapan kelurahan yang berada di kawasan pesisir sudah kita petakan. Jadi tahun 2024, tinggal di pasang," kata Noor di Mataram, Rabu, 12 Desember 2023.
Dia menjelaskan delapan kelurahan menjadi lokasi pemasangan TEWS meliputi Kelurahan Bintaro, Ampenan Tengah, Banjar, Ampenan Selatan, Tanjung Karang, Tanjung Karang Permai, Jempong, dan Kelurahan Jempong Baru.
Dengan demikian, jika delapan TEWS tersebut terpasang maka di Mataram akan terdapat 9 TEWS di pesisir Pantai Mataram karena saat ini sudah ada satu titik yakni di Pantai Penghulu Agung.
"Harapan kita dengan adanya tambahan TEWS, upaya mitigasi bencana bisa lebih maksimal. TEWS di Penghulu Agung saat ini masih aktif dengan jangkauan suara hingga radius 5 kilometer," jelasnya.
Di sisi lain, menurut Mahfuddin, melalui program IDRIP tersebut delapan kelurahan saat ini sedang melaksanakan program penyusunan peta rawan bencana, jalur evakuasi, rencana kontingensi, pembentukan relawan bencana, dan forum pengurangan risiko bencana.
"Kita berharap melalui program tersebut, dapat menciptakan sebuah kelurahan tangguh bencana yang bisa meminimalisir risiko bencana," ungkapnya.
Untuk lokasi, Pemerintah Kota Mataram sudah menyiapkan lahan sekitar 400 meter persegi di sekitar gedung BPBD Kota Mataram Jalan Lingkar Selatan.
"Pusdalops akan menjadi pusat informasi, media center, serta pusat komando kebencanaan. Untuk anggaran fisik dan fasilitas lain sepenuhnya dari BNPB, kita terima barang jadi," ujarnya.
Mataram: Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Mataram, Provinsi
Nusa Tenggara Barat, segera memasang TEWS (
tsunami early warning system) atau sistem peringatan dini tsunami di delapan kelurahan rawan tsunami di kota itu.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Mahfuddin Noor, mengatakan TEWS tersebut akan dipasang oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui program IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) atau Proyek Prakarsa Ketangguhan Bencana Indonesia tahun 2023.
"Delapan titik penempatan TEWS di delapan kelurahan yang berada di kawasan pesisir sudah kita petakan. Jadi tahun 2024, tinggal di pasang," kata Noor di Mataram, Rabu, 12 Desember 2023.
Dia menjelaskan delapan kelurahan menjadi lokasi pemasangan TEWS meliputi Kelurahan Bintaro, Ampenan Tengah, Banjar, Ampenan Selatan, Tanjung Karang, Tanjung Karang Permai, Jempong, dan Kelurahan Jempong Baru.
Dengan demikian, jika delapan TEWS tersebut terpasang maka di Mataram akan terdapat 9 TEWS di pesisir Pantai Mataram karena saat ini sudah ada satu titik yakni di Pantai Penghulu Agung.
"Harapan kita dengan adanya tambahan TEWS, upaya mitigasi bencana bisa lebih maksimal. TEWS di Penghulu Agung saat ini masih aktif dengan jangkauan suara hingga radius 5 kilometer," jelasnya.
Di sisi lain, menurut Mahfuddin, melalui program IDRIP tersebut delapan kelurahan saat ini sedang melaksanakan program penyusunan peta rawan bencana, jalur evakuasi, rencana kontingensi, pembentukan relawan bencana, dan forum pengurangan risiko bencana.
"Kita berharap melalui program tersebut, dapat menciptakan sebuah kelurahan tangguh bencana yang bisa meminimalisir risiko bencana," ungkapnya.
Untuk lokasi, Pemerintah Kota Mataram sudah menyiapkan lahan sekitar 400 meter persegi di sekitar gedung BPBD Kota Mataram Jalan Lingkar Selatan.
"Pusdalops akan menjadi pusat informasi, media center, serta pusat komando kebencanaan. Untuk anggaran fisik dan fasilitas lain sepenuhnya dari BNPB, kita terima barang jadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEN)