Warga berkumpul di sekitar lokasi penemuan kerangka manusia di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.(MI/Depi Gunawan)
Warga berkumpul di sekitar lokasi penemuan kerangka manusia di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat.(MI/Depi Gunawan)

Geger Penemuan Dua Kerangka Ibu dan Anak di Bandung Barat, Begini Penjelasan Polisi

Muhammad Syahrul Ramadhan • 30 Juli 2024 15:01
Jakarta: Dua kerangka manusia ditemukan di rumah tak terawat di Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin, 29 Juli. Saat ditemukan kondisi kerangka hanya tinggal tulang-belulang.
 
Temuan ini sempat menggegerkan warga sekitar. Diketahui identitas dua kerangka itu, yakni Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Imanuel Putra (24).
 
Kerangka manusia ibu dan anak itu itu pertama kali ditemukan Mudjoyo Tjandra pada Senin siang,29 Juli ketika hendak menemui keluarga di rumahnya, Perumahan Tanimulya Indah Jalan Selada Nomor 7 Blok C 3 RT 10 RW 15 Desa Tanimulya. Selain menemui keluarganya, MT juga hendak mengambil surat surat penting seperti akta kelahiran dan lainnya dari rumah tersebut.

Namun keadaan rumah terkunci gembok sehingga Mudjoyo meminta bantuan tetangga dan pihak RT. Saat berhasil terbuka baru diketahui ternyata istri dan anaknya telah tewas dengan kondisi tinggal tulang belulang. 
 
"Kerangka manusia ditemukan dalam kondisi terbaring di tempat tidur. Orang yang pertama kali menemukan yaitu Mudjoyo yang berkunjung ke rumah," kata Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto.
 
Baca juga: Polres Cimahi Olah TKP Penemuan Kerangka Ibu dan Anak di Rumahnya

 
Mudjoyo mengaku sudah lama tidak bertemu dan berkomunikasi dengan istri dan anaknya karena selama ini tinggal di Cirebon. Terakhir kali ia mengirim pesan Whatsapp pada 2018 silam.
 
"Suaminya hendak berkunjung ke rumah karena statusnya pisah tempat, karena sudah ditinggal sejak 2014 sampai sekarang. Bahkan suaminya terakhir kali berkomunikasi dengan anaknya melalui pesan WA pada 1 November 2018," bebernya.
 
Hingga kini, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban mengingat kondisinya yang hanya menyisakan kerangka. Untuk penyelidikan lebih lanjut, pihak berwajib masih mengumpulkan keterangan dari saksi serta menunggu hasil autopsi dari RS Sartika Asih.
 
Ketua RT Bambang Daryanto mengaku terakhir kali melihat penghuni rumah sekitar 2018. Mulai sejak itu, ia tidak pernah lagi melihat dan berkomunikasi dengan mereka sampai dengan sekarang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RUL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan