Jakarta: Presiden ke-4 Indonesia, Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur dianugerahi Special Awards oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Gus Dur dinilai berjasa terhadap masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Tionghoa khususnya.
Selama masa jabatan 1999-2001, Gus Dur telah melakukan langkah-langkah berani, yang sampai saat ini masih dapat dirasakan bagi masyarakat Indonesia terlebih masyarakat Tionghoa Indonesia.
Salah satunya diresmikannya peringatan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional, yang mana sebelumnya dilarang di era Orde Baru. Peresmian peringatan Hari Raya Imlek ini diprakarsai setelah Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14 tahun 1967 yang berisi larangan merayakan perihal yang bersangkutan dengan kebudayaan Tionghoa termasuk Imlek atau Tahun Baru Cina.
Peresmian juga diikuti oleh pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa di Indonesia.
Pada 2 Oktober 2023, Gus Dur mendapatkan penghargaan Special Awards atas jasa dan kebijakan beliau, yang diberikan dalam acara ulang tahun ke-25 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Acara bersejarah yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah pada Senin, 2 Oktober 2023 ini
menjadi momen penting bagi suku Tionghoa di Indonesia. PSMTI telah melebarkan sayapnya ke 32 provinsi, di lebih dari 300 kota/kabupaten.
Pada HUT ke-25 tahun ini, sebanyak 25 tokoh menerima penghargaan dari PSMTI, dengan rincian satu kategori khusus, delapan tokoh yang sudah meninggal dunia, delapan tokoh senior, dan delapan tokoh muda.
"Penghargaan ini menjadi bukti nyata kerjasama antara PSMTI dengan MarkPlus sebagai pihak
persiapan dan penyelenggara dari "Apresiasi Prestasi Tokoh Tionghoa-Indonesia," terang Ketua Panitia HUT ke-25 PSMTI Peng Suyoto.
Jakarta: Presiden ke-4 Indonesia,
Abdurrahman Wahid, atau yang akrab disapa Gus Dur dianugerahi
Special Awards oleh Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI). Gus Dur dinilai berjasa terhadap masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Tionghoa khususnya.
Selama masa jabatan 1999-2001, Gus Dur telah melakukan langkah-langkah berani, yang sampai saat ini masih dapat dirasakan bagi masyarakat Indonesia terlebih masyarakat
Tionghoa Indonesia.
Salah satunya diresmikannya peringatan Tahun Baru Imlek sebagai hari libur nasional, yang mana sebelumnya dilarang di era Orde Baru. Peresmian peringatan
Hari Raya Imlek ini diprakarsai setelah Presiden Abdurrahman Wahid mencabut Inpres Nomor 14 tahun 1967 yang berisi larangan merayakan perihal yang bersangkutan dengan kebudayaan Tionghoa termasuk Imlek atau Tahun Baru Cina.
Peresmian juga diikuti oleh pencabutan larangan penggunaan huruf Tionghoa di Indonesia.
Pada 2 Oktober 2023, Gus Dur mendapatkan penghargaan Special Awards atas jasa dan kebijakan beliau, yang diberikan dalam acara ulang tahun ke-25 Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI).
Acara bersejarah yang diadakan di Taman Mini Indonesia Indah pada Senin, 2 Oktober 2023 ini
menjadi momen penting bagi suku Tionghoa di Indonesia. PSMTI telah melebarkan sayapnya ke 32 provinsi, di lebih dari 300 kota/kabupaten.
Pada HUT ke-25 tahun ini, sebanyak 25 tokoh menerima penghargaan dari PSMTI, dengan rincian satu kategori khusus, delapan tokoh yang sudah meninggal dunia, delapan tokoh senior, dan delapan tokoh muda.
"Penghargaan ini menjadi bukti nyata kerjasama antara PSMTI dengan MarkPlus sebagai pihak
persiapan dan penyelenggara dari "Apresiasi Prestasi Tokoh Tionghoa-Indonesia," terang Ketua Panitia HUT ke-25 PSMTI Peng Suyoto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(WHS)