Makassar: Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) penyandang disabilitas fisik menjadi korban perundungan oleh teman-temannya di sekolah. Perundungan itu viral di media sosial.
Dalam video itu anak dengan disabilitas fisik tersebut dikelilingi oleh temannya dan juga kakak kelasnya. Korban dirundung dengan menggunakan bahasa kasar.
Selain itu dalam video berdurasi 11 detik itu, salah satu pelaku perundungan menendang kepala korban. Bahkan menyuruh korban untuk lompat dari lantai dua.
Keluarga korban, Herman, mengatakan peristiwa perundungan tersebut terjadi pekan lalu. Saat itu waktu istirahat dan teman-temannya datang di kelas korban dan melakukan perundungan.
"Kejadian sekitar pukul 11.00 Wita, waktu jam istirahat," katanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.
Ia juga mengatakan, kejadian serupa bukan hanya sekali saja dialami oleh korban. Pasalnya, para perundung itu selalu melakukan hal serupa baik saat di kantin ataupun saat korban makan.
Bahkan para perundung itu sering meminta uang jajan korban yang hanya Rp5 ribu tanpa menyisakan sedikit pun untuk anak itu.
"Sering dibully, biar di kantin biar sementara makan ditendang. Sering dipajaki (dimintai uang), kalau tidak ada uangnya dipukul lagi," ujarnya.
Makassar: Seorang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP)
penyandang disabilitas fisik menjadi korban
perundungan oleh teman-temannya di sekolah. Perundungan itu viral di media sosial.
Dalam video itu anak dengan disabilitas fisik tersebut dikelilingi oleh temannya dan juga kakak kelasnya. Korban dirundung dengan menggunakan bahasa kasar.
Selain itu dalam video berdurasi 11 detik itu, salah satu pelaku perundungan menendang kepala korban. Bahkan menyuruh korban untuk lompat dari lantai dua.
Keluarga korban, Herman, mengatakan peristiwa perundungan tersebut terjadi pekan lalu. Saat itu waktu istirahat dan teman-temannya datang di kelas korban dan melakukan perundungan.
"Kejadian sekitar pukul 11.00 Wita, waktu jam istirahat," katanya di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat, 14 Juni 2024.
Ia juga mengatakan, kejadian serupa bukan hanya sekali saja dialami oleh korban. Pasalnya, para perundung itu selalu melakukan hal serupa baik saat di kantin ataupun saat korban makan.
Bahkan para perundung itu sering meminta uang jajan korban yang hanya Rp5 ribu tanpa menyisakan sedikit pun untuk anak itu.
"Sering dibully, biar di kantin biar sementara makan ditendang. Sering dipajaki (dimintai uang), kalau tidak ada uangnya dipukul lagi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WHS)