AKSI protes terhadap anggota DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna atau AWK masih meluas di Bali. MI/Arnold Dhae
AKSI protes terhadap anggota DPD RI Dapil Bali Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna atau AWK masih meluas di Bali. MI/Arnold Dhae

Aksi Menolak Anggota DPD Bali Meluas

Media Indonesia.com • 03 November 2020 13:43
Denpasar: Aksi protes terhadap anggota DPD Dapil Bali, Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna (AWK) meluas di Bali. Hari ini, Selasa, 3 November 2020, aksi terjadi di dua kabupaten sekaligus.
 
Pertama digelar di Monumen Perjuangan Kabupaten Klungkung. Aksi ini melibatkan lebih dari 1.000 orang, berasal dari seluruh Kecamatan Nusa Penida yang dikomandoi para pecalang, Bendesa, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama.
 
"Kami meminta bapak bupati dan jajarannya agar turun tangan menyikapi kisruh ini. Sebab kalau tidak, kami dari Nusa Penida akan kembali ke daratan Klungkung dengan massa yang lebih besar lagi," teriak seorang peserta saat orasi di tengah massa, Selasa, 3 November 2020. 

Tokoh spiritual Sandi Murti I Gusti Ngurah Harta menngatakan, aksi hari ini dilakukan secara serentak. Selain di Klungkung, aksi juga akan digelar di Denpasar.
 
Aksi di Denpasar digelar mulai dari Parkir Timur Lapangan Renon Denpasar. Kemudian masa akan bergerak ke Kantor DPD Bali.
 
"Massa tidak hanya terkonsentrasi di Denpasar tetapi tersebar di beberapa titik. Sekalipun menyebar, namun intinya sama yakni meminta agar AWK mundur dari jabatan sebagai anggota DPD RI Dapil Bali," ujarnya. 
 
Dia menerangkan, AWK dalam bertutur  tidak mencerminkan sebagai senator. Selain itu, sikap AWK dinilai bertentangan dengan etika orang Bali.
 
Sebelumnya, AWK memberikan beberapa pernyataan yang kontroversial di Bali. Pertama, dalam sosialisasi di sebuah sekolah di Tabanan, Bali, AWK mengatakan, boleh melakukan seks bebas asalkan menggunakan kondom. Pernyataan ini menimbulkan kontroversi dan melahirkan aksi.
 
Kedua, saat berada di Nusa Penida, AWK melakukan penistaan agama di Pura Ped. Simbol agama Hindu dilecehkan dan menimbulkan protes panjang di kalangan masyarakat Nusa Penida.
 
Ketiga, AWK secara terang benderang mendukung aliran Hare Krisnha (HK). HK sudah dilarang di Bali dan bahkan seluruh desa adat di Bali melarang HK. 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan