Bogor: Lonjakan kasus covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, terus terjadi. Terbaru, datang dari klaster fasilitas kesehatan (faskes) rujukan pasien virus korona, Rumah Sakit Azra, Kota Bogor.
"10 orang dinyatakan positif covid-19. Mereka merupakan petugas keamanan, penerima tamu, dan petugas parkir RS Azra," ungkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, Kamis, 6 Agustus 2020.
Menurut Dedie, terhadap enam orang warga Kota Bogor dan empat orang warga Kabupaten Bogor, itu sudah dilakukan pelacakan kontak berdasarkan tempat tinggal.
Baca juga: Pemerintah DIY Utamakan Dialog Ingatkan Protokol Kesehatan
Ia melanjutkan, RS Azra merupakan salah satu rumah sakit rujukan sesuai surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat. Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"Pemprov Jabar harus menilai apakah status RS Azra masih layak menjadi faskes rujukan covid-19," jelasnya.
Dedie menambahkan meskipun RS Azra telah muncul kasus penularan covid-19, pelayanan kesehatan masih tetap berjalan. Penutupan sementara atau pencabutan status faskes rujukan pasien virus korona menunggu keputusan Pemprov Jabar.
"Kami masih konsultasi dengan Dinkes Provinsi Jawa barat," ungkapnya.
Bogor: Lonjakan kasus covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, terus terjadi. Terbaru, datang dari klaster fasilitas kesehatan (faskes) rujukan pasien virus korona, Rumah Sakit Azra, Kota Bogor.
"10 orang dinyatakan positif covid-19. Mereka merupakan petugas keamanan, penerima tamu, dan petugas parkir RS Azra," ungkap Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, Kamis, 6 Agustus 2020.
Menurut Dedie, terhadap enam orang warga Kota Bogor dan empat orang warga Kabupaten Bogor, itu sudah dilakukan pelacakan kontak berdasarkan tempat tinggal.
Baca juga:
Pemerintah DIY Utamakan Dialog Ingatkan Protokol Kesehatan
Ia melanjutkan, RS Azra merupakan salah satu rumah sakit rujukan sesuai surat keputusan (SK) Gubernur Jawa Barat. Pihaknya juga meminta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan di lapangan.
"Pemprov Jabar harus menilai apakah status RS Azra masih layak menjadi faskes rujukan covid-19," jelasnya.
Dedie menambahkan meskipun RS Azra telah muncul kasus penularan covid-19, pelayanan kesehatan masih tetap berjalan. Penutupan sementara atau pencabutan status faskes rujukan pasien virus korona menunggu keputusan Pemprov Jabar.
"Kami masih konsultasi dengan Dinkes Provinsi Jawa barat," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)