Sumenep: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, segera membangun asilitas pengolah limbah medis. Nantinya prasarana itu untuk menangani limbah medis covid-19.
"Kita siapkan Rp2 miliar lebih untuk membangun pengolah limbah medis. Kalau tidak ada kendala kita lakukan pembangunan tahun ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun DLH Kabupaten Sumenep, Agus Salam, Kamis, 23 Juli 2020.
Dia menuturkan, saat ini tengah tahap penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal). Dia mengungkap, lokasi pengolah limbah medis akan ditempat di tempat pembuangan akhir (TPA) Batuan.
"Semua persyaratan masih kita lengkapi dulu kalau sudah selesai bisa dimulai pembangunannya," imbuhnya.
Baca: Limbah Medis Covid-19 Dikhawatirkan Cemari Tempat Wisata
Dia mengaku, penanganan limbah medis termasuk limbah medis covid-19 ditangani langsung rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Nantinya, semua penanganan dilakukan mandiri.
"Sekarang limbah medis masih ditangani sendiri oleh rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Karena kita belum mempunyai pengolah limbah medis. Sekarang masih menggunakan pihak ketigas," jelas Agus Salam.
Sumenep: Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, segera membangun asilitas pengolah limbah medis. Nantinya prasarana itu untuk menangani limbah medis covid-19.
"Kita siapkan Rp2 miliar lebih untuk membangun pengolah limbah medis. Kalau tidak ada kendala kita lakukan pembangunan tahun ini," kata Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah, Bahan Berbahaya dan Beracun DLH Kabupaten Sumenep, Agus Salam, Kamis, 23 Juli 2020.
Dia menuturkan, saat ini tengah tahap penyusunan analisis dampak lingkungan (Amdal). Dia mengungkap, lokasi pengolah limbah medis akan ditempat di tempat pembuangan akhir (TPA) Batuan.
"Semua persyaratan masih kita lengkapi dulu kalau sudah selesai bisa dimulai pembangunannya," imbuhnya.
Baca: Limbah Medis Covid-19 Dikhawatirkan Cemari Tempat Wisata
Dia mengaku, penanganan limbah medis termasuk limbah medis covid-19 ditangani langsung rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Nantinya, semua penanganan dilakukan mandiri.
"Sekarang limbah medis masih ditangani sendiri oleh rumah sakit dan Dinas Kesehatan. Karena kita belum mempunyai pengolah limbah medis. Sekarang masih menggunakan pihak ketigas," jelas Agus Salam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)