Sleman: Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman hingga larut malam. Sebanyak empat siswa dinyatakan masih hilang akibat hanyut di sungai Sempor Dusun Dukuh, Desa Donokerto.
Komandan Kompi C Pelopor Satuan Brimob Polda DIY, Inspektur Satu Kasiat mengatakan pencarian tak diperkenankan di perairan. Pencarian hanya akan dilakukan di daratan.
"Kita tidak direkomendasikan menyelam di sungai," kata Kasiat di Dusun Dukuh di hadapan petugas SAR dan relawan, Jumat, 21 Februari 2020.
Menurutnya, pencarian bisa dilakukan dengan menyusuri tepian sungai. Jika tak patroli, pencarian bisa dengan menunggu atau ronda di pinggir sungai.
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi korban terseret arus banjir Sungai Sempor, Sleman. (Foto Antara/HO)
Ada tujuh titik yang jadi fokus pencarian siswa SMP Negeri 1 Turi. Tujuh titik itu di bendungan atau DAM yang sejalur aliran sungai Sempor, yakni DAM Matras, DAM Bubrah, DAM Lengkong, DAM Polowidi, DAM Watugajah, DAM Nggawar, dan DAM Kacung.
"Untuk pencarian di titik-titik tertentu dipasang jaring. Di beberapa titik dipasang penerangan untuk alat pemantauan," kata dia.
Data enam siswa yang ditemukan meninggal yakni Sovie Aulia warga Desa Sumberejo, Kecamatan Tempel; Arisma warga Ngentak Tepan, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi; Nur Azizah warga Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi; Latifa warga Dusun Kembang Arum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi; Khoirunisa warga Dusun Karanggawang, Desa Girikerto, Kecamatan Turi; dan Evita Putri L Larasati warga Dusun Soprayan, Desa Girikerto, Kecamatan Turi.
Empat siswa yang masih dicari yakni Yasinta Bunga, kelas 7B beralamat di Desa Dadapan; Vanesa Dida, kelas 7A Dusun Glagahombo, Desa Girikerto; Zahra Imelda, Kelas 7D Dusun Kenteng, Desa Wonokerto; dan Nadine Fadilah, Kelas 7D Dusun Kenaruhan, Desa Donokerto.
Sleman: Tim SAR gabungan masih melakukan pencarian
siswa SMP Negeri 1 Turi, Kabupaten Sleman hingga larut malam. Sebanyak empat siswa dinyatakan masih hilang akibat hanyut di sungai Sempor Dusun Dukuh, Desa Donokerto.
Komandan Kompi C Pelopor Satuan Brimob Polda DIY, Inspektur Satu Kasiat mengatakan pencarian tak diperkenankan di perairan. Pencarian hanya akan dilakukan di daratan.
"Kita tidak direkomendasikan menyelam di sungai," kata Kasiat di Dusun Dukuh di hadapan petugas SAR dan relawan, Jumat, 21 Februari 2020.
Menurutnya, pencarian bisa dilakukan dengan menyusuri tepian sungai. Jika tak patroli, pencarian bisa dengan menunggu atau ronda di pinggir sungai.
Proses pencarian siswa SMPN 1 Turi korban terseret arus banjir Sungai Sempor, Sleman. (Foto Antara/HO)
Ada tujuh titik yang jadi fokus pencarian siswa SMP Negeri 1 Turi. Tujuh titik itu di bendungan atau DAM yang sejalur aliran sungai Sempor, yakni DAM Matras, DAM Bubrah, DAM Lengkong, DAM Polowidi, DAM Watugajah, DAM Nggawar, dan DAM Kacung.
"Untuk pencarian di titik-titik tertentu dipasang jaring. Di beberapa titik dipasang penerangan untuk alat pemantauan," kata dia.
Data enam siswa yang ditemukan meninggal yakni Sovie Aulia warga Desa Sumberejo, Kecamatan Tempel; Arisma warga Ngentak Tepan, Desa Bangunkerto, Kecamatan Turi; Nur Azizah warga Dusun Kembangarum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi; Latifa warga Dusun Kembang Arum, Desa Donokerto, Kecamatan Turi; Khoirunisa warga Dusun Karanggawang, Desa Girikerto, Kecamatan Turi; dan Evita Putri L Larasati warga Dusun Soprayan, Desa Girikerto, Kecamatan Turi.
Empat siswa yang masih dicari yakni Yasinta Bunga, kelas 7B beralamat di Desa Dadapan; Vanesa Dida, kelas 7A Dusun Glagahombo, Desa Girikerto; Zahra Imelda, Kelas 7D Dusun Kenteng, Desa Wonokerto; dan Nadine Fadilah, Kelas 7D Dusun Kenaruhan, Desa Donokerto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)