Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Kabupaten Sidoarjo mendapat satu tambahan alat pendeteksi virus korona melalui metode Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT PCR). Total, Sidoarjo memiliki dua unit alat RT PCR dan dioperasikan di kompleks GOR Sidoarjo.
"Dengan tambahan mesin PCR itu ada percepatan untuk mengetahui hasil tes usap kepada warga," kata dia, di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Rabu, 17 Juni 2020.
Khofifah melanjutkan, "kalau hasil tes swab-nya positif, harus segera dirujuk dan dirawat di ruang isolasi. Kami menyediakan ruang isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya, karena di rumah sakit itu tingkat kesembuhannya tinggi."
Pemerintah, kata Khofifah, terus memantau perkembangan penularan covid-19 di kawasan Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
"Dari tiga tempat itu memberikan kontribusi pasien positif covid-19 sebanyak 68 persen untuk wilayah Jawa Timur," kata dia.
Baca juga: Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup untuk Umum
Menurut Khofifah, pemerintah provinsi juga memantau ketersediaan tempat tidur pasien, alat kesehatan, alat pelindung diri, serta sarana prasarana lain untuk keperluan penanganan pasien covid-19.
"Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan yaitu penambahan alat mesin PCR covid-19 karena dari laporan yang masuk ada sekitar 200 orang yang masuk dalam daftar tunggu uji usap," beber dia.
Ia mengatakan, pemerintah menyediakan fasilitas karantina bagi warga yang harus menjalani isolasi mandiri.
"Kalau diisolasi mandiri, saya khawatir ruangan kamar, halaman rumah tidak bisa digunakan untuk relaksasi, maka kami tawarkan untuk isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya," imbuh Khofifah.
Baca juga: Sekjen Kemensos Tinjau Penyaluran BST di Jawa Tengah
Sementara itu Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kasus covid-19. Termasuk tingkat kesembuhan dan kematian, serta menyediakan sarana prasarana penanggulangannya.
"Kami sudah menganggarkan membeli alat uji cepat sebanyak 50 ribu dan juga untuk uji usap," ujar Nur Ahmad.
Di Kabupaten Sidoarjo, jumlah akumulatif pasien covid-19 sebanyak 1.057 orang dan 158 di antaranya sudah sembuh. Selain itu ada 1.275 orang dalam pemantauan dan 638 pasien dalam pengawasan.
Sidoarjo: Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan Kabupaten Sidoarjo mendapat satu tambahan alat pendeteksi virus korona melalui metode Reverse Transcription Polymerase Chain Reaction (RT PCR). Total, Sidoarjo memiliki dua unit alat RT PCR dan dioperasikan di kompleks GOR Sidoarjo.
"Dengan tambahan mesin PCR itu ada percepatan untuk mengetahui hasil tes usap kepada warga," kata dia, di Pendapa Kabupaten Sidoarjo, Rabu, 17 Juni 2020.
Khofifah melanjutkan, "kalau hasil tes swab-nya positif, harus segera dirujuk dan dirawat di ruang isolasi. Kami menyediakan ruang isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya, karena di rumah sakit itu tingkat kesembuhannya tinggi."
Pemerintah, kata Khofifah, terus memantau perkembangan penularan covid-19 di kawasan Surabaya Raya yang meliputi Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik.
"Dari tiga tempat itu memberikan kontribusi pasien positif covid-19 sebanyak 68 persen untuk wilayah Jawa Timur," kata dia.
Baca juga:
Kawasan Wisata Badui Masih Ditutup untuk Umum
Menurut Khofifah, pemerintah provinsi juga memantau ketersediaan tempat tidur pasien, alat kesehatan, alat pelindung diri, serta sarana prasarana lain untuk keperluan penanganan pasien covid-19.
"Salah satu bentuk intervensi yang dilakukan yaitu penambahan alat mesin PCR covid-19 karena dari laporan yang masuk ada sekitar 200 orang yang masuk dalam daftar tunggu uji usap," beber dia.
Ia mengatakan, pemerintah menyediakan fasilitas karantina bagi warga yang harus menjalani isolasi mandiri.
"Kalau diisolasi mandiri, saya khawatir ruangan kamar, halaman rumah tidak bisa digunakan untuk relaksasi, maka kami tawarkan untuk isolasi di RS Darurat di Jalan Indrapura Surabaya," imbuh Khofifah.
Baca juga:
Sekjen Kemensos Tinjau Penyaluran BST di Jawa Tengah
Sementara itu Wakil Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin memastikan pihaknya terus memantau perkembangan kasus covid-19. Termasuk tingkat kesembuhan dan kematian, serta menyediakan sarana prasarana penanggulangannya.
"Kami sudah menganggarkan membeli alat uji cepat sebanyak 50 ribu dan juga untuk uji usap," ujar Nur Ahmad.
Di Kabupaten Sidoarjo, jumlah akumulatif pasien covid-19 sebanyak 1.057 orang dan 158 di antaranya sudah sembuh. Selain itu ada 1.275 orang dalam pemantauan dan 638 pasien dalam pengawasan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)