medcom.id, Balikpapan: Patung yang berdiri di atas Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang merupakan ikon Kota Balikpapan, roboh sekitar pukul 14.30 Wita, Kamis 8 September 2016. Robohnya patung diduga karena struktur penyangga patung berkarat. Ketika angin kencang datang, patung itu lantas jatuh.
Dandim Kodam VI Mulawarman, Letkol Inf Heri Setya, mengatakan monumen yang berdiri pada 1983 ini memang telah lama tak diperbaiki.
"Monpera ini aset Kota Balikpapan, tapi berdiri di atas lahan Kodam. Secara pengawasan, Kodam membantu pemerintah kota, tetapi kalau perawatan, tanyakan ke pemerintah kota," kata Dandim saat meninjau langsung peritiwa itu.
Heri berharap monumen ini secepatnya diperbaiki. "Ya, harapannya sih segera dibangun. Ini ikon Kota Balikpapan soalnya," kata Heri.
Kepala Disporabudpar, Oemy Facessly, mengatakan akan segera membahas persoalan ini. "Kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, semoga bisa tegak kembali," ujarnya.
Monpera Balikpapan didirikan untuk mengenang dua kejadian bersejarah, yakni usaha penghalangan oleh masyarakat Balikpapan atas kedatangan pasukan Belanda yang memasuki Pantai Klandasan Ilir.
Peristiwa kedua adalah terjadinya pembantaian besar-besaran oleh tentara Jepang terhadap serdadu Belanda untuk memperebutkan sumur Mathilda. "Pembantaian itu menewaskan lebih dari 80 serdadu Belanda beserta jenderal mereka," katanya.
Selepas peperangan, lanjutnya, sumur Mathilda direbut kembali oleh masyarakat Balikpapan. Dari peristiwa ini, kemudian dibangunlah monumen ukiran batu dengan bentuk tentara Indonesia bersama masyarakat Balikpapan mendirikan bendera merah putih yang melambangkan perjuangan rakyat Balikpapan.
Monpera Balikpapan memiliki ruang diorama yang dibuka untuk umum dan panggung terbuka untuk pertunjukan seni-budaya atau pentas kreativitas remaja. Bangunan dasar monumen dari luar terlihat sebagai tangga menuju Patung Tiga Prajurit yang sedang berusaha mendirikan bendera merah putih menghadap ke pantai.
Sisi monumen terdapat taman yang tertata rapi. Di bagian belakang tersuguh pantai berpasir putih yang indah, sehingga menjadikan monumen ini menjadi salah satu pilihan wisata sejarah.
medcom.id, Balikpapan: Patung yang berdiri di atas Monumen Perjuangan Rakyat (Monpera) yang merupakan ikon Kota Balikpapan, roboh sekitar pukul 14.30 Wita, Kamis 8 September 2016. Robohnya patung diduga karena struktur penyangga patung berkarat. Ketika angin kencang datang, patung itu lantas jatuh.
Dandim Kodam VI Mulawarman, Letkol Inf Heri Setya, mengatakan monumen yang berdiri pada 1983 ini memang telah lama tak diperbaiki.
"Monpera ini aset Kota Balikpapan, tapi berdiri di atas lahan Kodam. Secara pengawasan, Kodam membantu pemerintah kota, tetapi kalau perawatan, tanyakan ke pemerintah kota," kata Dandim saat meninjau langsung peritiwa itu.
Heri berharap monumen ini secepatnya diperbaiki. "Ya, harapannya sih segera dibangun. Ini ikon Kota Balikpapan soalnya," kata Heri.
Kepala Disporabudpar, Oemy Facessly, mengatakan akan segera membahas persoalan ini. "Kita sudah berkoordinasi dengan instansi terkait, semoga bisa tegak kembali," ujarnya.
Monpera Balikpapan didirikan untuk mengenang dua kejadian bersejarah, yakni usaha penghalangan oleh masyarakat Balikpapan atas kedatangan pasukan Belanda yang memasuki Pantai Klandasan Ilir.
Peristiwa kedua adalah terjadinya pembantaian besar-besaran oleh tentara Jepang terhadap serdadu Belanda untuk memperebutkan sumur Mathilda. "Pembantaian itu menewaskan lebih dari 80 serdadu Belanda beserta jenderal mereka," katanya.
Selepas peperangan, lanjutnya, sumur Mathilda direbut kembali oleh masyarakat Balikpapan. Dari peristiwa ini, kemudian dibangunlah monumen ukiran batu dengan bentuk tentara Indonesia bersama masyarakat Balikpapan mendirikan bendera merah putih yang melambangkan perjuangan rakyat Balikpapan.
Monpera Balikpapan memiliki ruang diorama yang dibuka untuk umum dan panggung terbuka untuk pertunjukan seni-budaya atau pentas kreativitas remaja. Bangunan dasar monumen dari luar terlihat sebagai tangga menuju Patung Tiga Prajurit yang sedang berusaha mendirikan bendera merah putih menghadap ke pantai.
Sisi monumen terdapat taman yang tertata rapi. Di bagian belakang tersuguh pantai berpasir putih yang indah, sehingga menjadikan monumen ini menjadi salah satu pilihan wisata sejarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(UWA)