medcom.id, Lombok Timur: Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat, meletus pada Selasa sore 27 September. Namun petugas vulkanologi belum menaikkan status gunung menjadi Waspada.
Gunung Barujari merupakan anak Gunung Rinjani. Gunung melontarkan abu vulkanik sekira pukul 14.45 Wita. Abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 2.000 meter dari puncak.
"Tapi letusan hanya terjadi satu kali. Sore ini tak ada letusan lagi. Mudah-mudahan tak berlanjut," kata Mutaharlin, petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjanji di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Mutaharlin mengatakan status Barujari masih normal. Aktivitas pendakian masih belum ditutup.
Ia hanya meminta para pendaki tak mendekati Barujari. Sebab radius aman yaitu 1,5 Km dari gunung.
"Tapi kondisi ini masih dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Jadi
kami menunggu rekomendasi lebih lanjut," ujarnya.
medcom.id, Lombok Timur: Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat, meletus pada Selasa sore 27 September. Namun petugas vulkanologi belum menaikkan status gunung menjadi Waspada.
Gunung Barujari merupakan anak Gunung Rinjani. Gunung melontarkan abu vulkanik sekira pukul 14.45 Wita. Abu vulkanik mencapai ketinggian hingga 2.000 meter dari puncak.
"Tapi letusan hanya terjadi satu kali. Sore ini tak ada letusan lagi. Mudah-mudahan tak berlanjut," kata Mutaharlin, petugas vulkanologi di Pos Pengamat Gunung Api Rinjanji di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur.
Mutaharlin mengatakan status Barujari masih normal. Aktivitas pendakian masih belum ditutup.
Ia hanya meminta para pendaki tak mendekati Barujari. Sebab radius aman yaitu 1,5 Km dari gunung.
"Tapi kondisi ini masih dipantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi. Jadi
kami menunggu rekomendasi lebih lanjut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(RRN)