Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X. (Foto: Medcom.id/ Patricia Vicka)
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono (HB) X. (Foto: Medcom.id/ Patricia Vicka)

Sultan Dukung Pendidikan ala Menteri Nadiem

Patricia Vicka • 25 November 2019 17:47
Yogyakarta: Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwana X memuji ajakan revolusioner Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (mendikbud) Nadiem Makarim kepada para Guru. Ia pun mendukung instruksi mantan bos Gojek itu mendorong para guru melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar. 
 
"Silakan para guru berinovasi dan melakukan perubahan kecil di kelas. Guru adalah actor of change yang bisa membawa anak didik ke arah perubahan kualitatif," ucapnya, di GOR Amongraga Yogyakarta, Senin, 25 November 2019.
 
Menurut Sultan, inovasi perlu dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang nyaman. Misalnya, meminta para guru mengubah proses pembelajaran dari satu arah menjadi dua arah.

Proses pembelajaran dua arah menekankan pada keaktifan siswa sebagai aktor utama dalam menyerap ilmu. Untuk itu diperlukan suasana yang santai dan menyenangkan di dalam kelas.
 
"Siswa 'boleh' salah. Namun guru diminta membandingkan dengan hasil sebelumnya, sehingga murid bisa tahu dan segera memperbaiki kesalahannya," kata dia.
 
Selain itu para guru diminta untuk menggunakan cara mendidik yang disesuaikan dengan kemampuan dan bakat anak. Dengan cara ini tidak akan ada cap siswa bodoh dan pintar di kelas. 
 
Ia mencontohkan Di Finlandia, perbedaan antara murid berprestasi dan yang biasa saja sangatlah kecil. Sebab para guru menghargai proses bukan hanya hasil.
 
"Dalam proses pembelajaran inilah yang seharusnya dicontoh oleh para pendidik di Indonesia," tegas Sultan.
 
Lebih lanjut, Sultan menunggu petunjuk teknis serta payung hukum untuk merealisasikan isntruksi Mendikbud.
 
Dalam pidatonya, Mendikbud Nadiem mengajak guru untuk berubah dan melakukan inovasi dalam proses belajar mengajar.
 
"Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar. Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas. Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri. Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan," tegas Nadiem.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan