Pagar Alam: Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengakui bahwa jalur kawasan Lematang rawan kecelakaan. Kawasan Lematang memiliki jalan berkelok menanjak dan memiliki turunan curam.
"Jika pengendara tidak memiliki kendaraan yang mumpuni sangat bahaya. Apalagi, di wilayah itu juga ada wilayah Jalan Endikat yang sama persis dengan liku Lematang (berkelok),"kata Dolly, Rabu, 25 Desember 2019.
Dolly menerangkan selain bus Sriwijaya, pada 1993 pun terjadi kecelakaan serupa. Sedangkan untuk kecelakaan kecil kerap terjadi.
“Untuk kejadian kecelakaan terbesar di Liku Lematang adalah kejadian kemarin sedangkan kecelakaan kecil sudah sering,” jelasnya.
Pihaknya memberikan perhatian ekstra untuk kawasan Liku Lematang dengan memasang rambu peringatan dan penerangan jalan. Bahkan tanggul di pinggir jurang telah dibuat pemerintah setempat.
"Ketinggian jurang di kawasan Lematang itu sekitar 150 meter dan telah termasuk kedalaman dari sungai Lematang," tandasnya.
Pagar Alam: Kapolres Pagaralam AKBP Dolly Gumara mengakui bahwa jalur kawasan Lematang rawan kecelakaan. Kawasan Lematang memiliki jalan berkelok menanjak dan memiliki turunan curam.
"Jika pengendara tidak memiliki kendaraan yang mumpuni sangat bahaya. Apalagi, di wilayah itu juga ada wilayah Jalan Endikat yang sama persis dengan liku Lematang (berkelok),"kata Dolly, Rabu, 25 Desember 2019.
Dolly menerangkan selain bus Sriwijaya, pada 1993 pun terjadi kecelakaan serupa. Sedangkan untuk kecelakaan kecil kerap terjadi.
“Untuk kejadian kecelakaan terbesar di Liku Lematang adalah kejadian kemarin sedangkan kecelakaan kecil sudah sering,” jelasnya.
Pihaknya memberikan perhatian ekstra untuk kawasan Liku Lematang dengan memasang rambu peringatan dan penerangan jalan. Bahkan tanggul di pinggir jurang telah dibuat pemerintah setempat.
"Ketinggian jurang di kawasan Lematang itu sekitar 150 meter dan telah termasuk kedalaman dari sungai Lematang," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)