Cirebon: Sungai Ciberes di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, keruh dan berwarna pink. Aliran air yang tampak menggenang itu pun penuh dengan sampah.
Kuwu terpilih Desa Gebang Kulon, Andi Subandi mengatakan, perubahan warna pada Sungai Ciberes sudah berlangsung sekitar sepekan.
"Warna air sungai menjadi pink ini, sudah terjadi sekitar seminggu," kata Andi, Jumat, 29 November 2019.
Menurut Andi, aliran sungai yang diduga tercemar itu memanjang hingga 1,5 kilometer. Ia menduga ada limbah yang dibuang dengan sengaja dan membuat warna sungai berubah.
Ia juga menyebutkan aliran sungai ini melintasi dua desa, yaitu Desa Gebang Kulon dan Desa Gebang ilir. Namun wilayahnya yang cukup merasakan dampaknya.
"Karena kalau wilayah Gebang Ilir, aliran sungai melintas di wilayah yang tidak ada penduduknya. Sedangkan wilayah kami, ada penduduknya," kata Andi.
Andi menambahkan sudah berkoordinasi dengan PJ Kuwu Gebang Kulon untuk melakukan langkah lanjutan menangani masalah ini.
Saat dihubungi Medcom.id, PJ Kuwu Desa Gebang Kulon, Ade Somantri, mengaku akan melakukan pengecekan ulang di lapangan. Hal tersebut untuk dijadikan dasar pelaporan ke Pemkab Cirebon.
"Nanti kami akan buat surat ke Pemkab Cirebon, terkait masalah ini," imbuh Ade.
Cirebon: Sungai Ciberes di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, keruh dan berwarna pink. Aliran air yang tampak menggenang itu pun penuh dengan sampah.
Kuwu terpilih Desa Gebang Kulon, Andi Subandi mengatakan, perubahan warna pada Sungai Ciberes sudah berlangsung sekitar sepekan.
"Warna air sungai menjadi pink ini, sudah terjadi sekitar seminggu," kata Andi, Jumat, 29 November 2019.
Menurut Andi, aliran sungai yang diduga tercemar itu memanjang hingga 1,5 kilometer. Ia menduga ada limbah yang dibuang dengan sengaja dan membuat warna sungai berubah.
Ia juga menyebutkan aliran sungai ini melintasi dua desa, yaitu Desa Gebang Kulon dan Desa Gebang ilir. Namun wilayahnya yang cukup merasakan dampaknya.
"Karena kalau wilayah Gebang Ilir, aliran sungai melintas di wilayah yang tidak ada penduduknya. Sedangkan wilayah kami, ada penduduknya," kata Andi.
Andi menambahkan sudah berkoordinasi dengan PJ Kuwu Gebang Kulon untuk melakukan langkah lanjutan menangani masalah ini.
Saat dihubungi Medcom.id, PJ Kuwu Desa Gebang Kulon, Ade Somantri, mengaku akan melakukan pengecekan ulang di lapangan. Hal tersebut untuk dijadikan dasar pelaporan ke Pemkab Cirebon.
"Nanti kami akan buat surat ke Pemkab Cirebon, terkait masalah ini," imbuh Ade.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)