Surabaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat wilayahnya dua kali diguncang gempa dalam sepekan. Gempa pertama terjadi pada Senin, 13 Desember berkekuatan magnitudo 5,3 dan Kamis, 16 Desember berkekuatan magnitudo 5,1.
"Kalau gempa Senin lalu tergolong ringan, kali ini tergolong berat. Karena mengakibatkan rumah warga di beberapa wilayah rusak," kata Sekretaris BPBD Jember, Heru Widagdo, dikonfirmasi, Kamis, 16 Desember 2021.
Hari ini pukul 06.00 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,1 berpusat di barat daya Kabupaten Jember. Berdasarkan data sementara ada sekitar 13 rumah warga di lima kecamatan mengalami rusak ringan hingga berat.
Baca: Belasan Rumah di Jember Rusak Akibat Gempa
Di antaranya Kecamatan Tempurejo, di mana ada tiga rumah mengalami rusak ringan hingga sedang. Lalu di Kecamatan Puger dan Wuluhan masing-masing satu rumah rusak sedang, dan di Kecamatan Silo satu rumah rusak ringan.
Sedangkan kecamatan terdampak cukup parah yakni Kecamatan Ambulu, di mana ada sekitar enam rumah mengalami rusak ringan hingga berat, serta satu pondok pesantren rusak ringan. Hingga saat ini, belum diketahui terkait korban jiwa dan luka-luka, karena masih proses pendataan.
"Data lokasi terdampak masih dapat berkembang. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa," katanya.
Beberapa Desa di Jember Terdampak Gempa
Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jember menyebut ada beberapa wilayah di Jember mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Yakni Desa Sumberejo, Desa Pontang, dan Desa Sabrang di Kecamatan Ambulu. Kemudian Desa Wonoasri, dan Desa Pondokrejo di Kecamatan Tempurejo.
Selanjutnya di Desa Sidomulyo di Kecamatan Silo, dan Desa Jambe Arum di Kecamatan Puger. Namun belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah rusak dan korban terdampak akibat bencana ini.
"Sampai saat ini masih dalam pendataan,” tulis Pusdalop BPBD Kabupaten Jember, Kamis, 16 Desember 2021.
Informasi BMKG yang disampaikan melalui akun Twitter @infoBMKG, hasil analisa yang dilakukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan sesar naik (thrust fault).
Jenis gempa yang mengguncang Jember pada 06.01 WIB merupakan jenis gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut. Hingga kini, BMKG belum menemukan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Meski demikian, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar. Masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bahwa bangunan aman jika terjadi gempa susulan.
Surabaya: Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember mencatat wilayahnya dua kali diguncang gempa dalam sepekan. Gempa pertama terjadi pada Senin, 13 Desember berkekuatan magnitudo 5,3 dan Kamis, 16 Desember berkekuatan magnitudo 5,1.
"Kalau gempa Senin lalu tergolong ringan, kali ini tergolong berat. Karena mengakibatkan rumah warga di beberapa wilayah rusak," kata Sekretaris BPBD Jember, Heru Widagdo, dikonfirmasi, Kamis, 16 Desember 2021.
Hari ini pukul 06.00 WIB, gempa berkekuatan magnitudo 5,1 berpusat di barat daya Kabupaten Jember. Berdasarkan data sementara ada sekitar 13 rumah warga di lima kecamatan mengalami rusak ringan hingga berat.
Baca:
Belasan Rumah di Jember Rusak Akibat Gempa
Di antaranya Kecamatan Tempurejo, di mana ada tiga rumah mengalami rusak ringan hingga sedang. Lalu di Kecamatan Puger dan Wuluhan masing-masing satu rumah rusak sedang, dan di Kecamatan Silo satu rumah rusak ringan.
Sedangkan kecamatan terdampak cukup parah yakni Kecamatan Ambulu, di mana ada sekitar enam rumah mengalami rusak ringan hingga berat, serta satu pondok pesantren rusak ringan. Hingga saat ini, belum diketahui terkait korban jiwa dan luka-luka, karena masih proses pendataan.
"Data lokasi terdampak masih dapat berkembang. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang, dan menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat oleh gempa," katanya.
Beberapa Desa di Jember Terdampak Gempa
Pusdalop Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Jember menyebut ada beberapa wilayah di Jember mengalami kerusakan akibat gempa tersebut. Yakni Desa Sumberejo, Desa Pontang, dan Desa Sabrang di Kecamatan Ambulu. Kemudian Desa Wonoasri, dan Desa Pondokrejo di Kecamatan Tempurejo.
Selanjutnya di Desa Sidomulyo di Kecamatan Silo, dan Desa Jambe Arum di Kecamatan Puger. Namun belum diketahui secara pasti berapa jumlah rumah rusak dan korban terdampak akibat bencana ini.
"Sampai saat ini masih dalam pendataan,” tulis Pusdalop BPBD Kabupaten Jember, Kamis, 16 Desember 2021.
Informasi BMKG yang disampaikan melalui akun Twitter @infoBMKG, hasil analisa yang dilakukan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan sesar naik (thrust fault).
Jenis gempa yang mengguncang Jember pada 06.01 WIB merupakan jenis gempa dalam lempeng (intraplate earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif di dasar laut. Hingga kini, BMKG belum menemukan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Meski demikian, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap tenang, dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak benar. Masyarakat juga diminta untuk memeriksa dan memastikan bahwa bangunan aman jika terjadi gempa susulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ALB)