Ilustrasi. Banjir bandang di Garut-Jawa Barat. (Diskominfo Garut)
Ilustrasi. Banjir bandang di Garut-Jawa Barat. (Diskominfo Garut)

Banjir dan Longsor Terjang 8 Desa di Palue Sikka NTT

Media Indonesia.com • 26 Februari 2022 12:32
Sikka: Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, dalam seminggu terakhir telah memicu banjir bandang dan longsor. Dampaknya, delapan desa di Kecamatan Palue, porak poranda.
 
Delapan desa yang dilanda banjir dan longsor yakni Desa Maluriwu, Ladolaka, Tuanggeo, Rokirole, Nitung Lea, Lidi, Kesokoja, dan Desa Reruwairere.
 
Camat Palue Rudolfus Riba menuturkan hujan yang mengguyur seluruh Kecamatan Palue terjadi sejak 21 Februari 2022. Dampaknya, tanaman pangan dan komoditas milik petani setempat hanyut terbawa banjir.

Tak hanya itu, akibat bencana alam tersebut membuat jembatan Oje Ubi Kecil rusak berat dan membuat jalur transportasi macet total. Termasuk, jalan-jalan utama yang menghubungkan delapan desa penuh dengan tumpukan material baik batu besar, pasir, dan pohon-pohon besar sehingga akses transportasi antardesa terputus hingga sekarang.
 
Baca juga: Polres OKU Tembak Mati Pelaku Perampokan dan Pemerkosaan
 
"Banyak jalan utama harus putus dan juga ada jalan penuh material batu-batu besar akibat longsoran. Jembatan-jembatan juga rusak parah bahkan ada yang terputus. Tanaman pangan dan komoditas juga tersapu banjir. Ada juga beberapa rumah warga yang rusak. Delapan desa di Kecamatan Palue semuanya terdampak," papar Rudolfus, Sabtu, 26 Februari 2022.
 
Ia mengaku sudah mendata kerusakan-kerusakan yang tersebar di delapan desa yang ada di Kecamatan Palue. Sampai saat ini, kata Rudolfus, aktivitas masyarakat lumpuh total. 
 
"Semua aktivitas masyarakat lumpuh total. Kendaraan roda dua dan empat saat ini tidak bisa lewat karena jalan dan jembatan terputus. Masyarakat saat ini hanya bisa jalan kaki," ujar dia.
 
Rudolfus menambahkan telah mengirimkan surat ke BPBD Kabupaten Sikka agar bisa mengirimkan sejumlah alat berat sehingga bisa membersihkan jalan-jalan yang menghubungkan delapan desa.
 
"Kita harap bisa direspons cepat. Kalau tidak, aktivitas masyarakat lumpuh total. Mau tidak mau, kita harus berjalan kaki untuk sementara," jelasnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan